Sunday, May 1, 2011

PANDANGAN MUSLIM TERHADAP HARI RAYA KAUM KAFIR

Di negeri kaum muslimin tak terkecuali negeri kita ini, momentum hari raya biasanya dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh orang-orang kafir (dalam hal ini kaum Nashrani) untuk menggugah bahkan menggugat tenggang rasa atau toleransi –ala mereka- terhadap kaum muslimin. Seiring dengan itu, slogan-slogan manis seperti: menebarkan kasih sayang, kebersamaan ataupun kemanusiaan sengaja mereka suguhkan sehingga sebagian kaum muslimin yang lemah iman dan jiwanya menjadi buta terhadap makar jahat dan kedengkian mereka.
Maskot yang bernama Santa Claus ternyata cukup mewakili “kedigdayaan” mereka untuk meredam militansi kaum muslimin atau paling tidak melupakan prinsip Al Bara’ (permusuhan atau kebencian) kepada mereka.Sebuah prinsip yang pernah diajarkan Allah dan Rasul-Nya .
HARI RAYA ORANG-ORANG KAFIR IDENTIK DENGAN AGAMA MEREKA
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata: “Bahwasanya hari-hari raya itumerupakan bagian dari lingkup syariat, ajaran dan ibadah….seperti halnya kiblat, shalat dan puasa. Maka tidak ada bedanya antara menyepakati mereka didalam hari raya mereka dengan menyepakati mereka didalam segenap ajaran mereka….bahkan hari-hari raya itu merupakan salah satu ciri khas yang membedakan antara syariat-syariat (agama) yang ada. Juga (hari raya) itu merupakan salah satu syiar yang paling mencolok.” (Iqtidha’ Shiratil Mustaqim hal. 292)
SETIAP UMAT BERAGAMA MEMILIKI HARI RAYA
Perkara ini disitir oleh Allah didalam firman-Nya (artinya): “Untuk setiap umat (beragama)Kami jadikan sebuah syariat dan ajaran”. (Al Maidah: 48). Bahkandengan tegas Rasulullah bersabda:
فَإِنَّ لِكُلِّ قَوْمٍ عِيْداً وَإِنَّ هَذَا لَعِيْدُناَ
“Sesungguhnya bagi setiap kaum (beragama) itu memiliki hari raya, sedangkan ini (Iedul Fithri atau Iedul Adha) adalah hari raya kita.” (Muttafaqun ‘alaihi)
Akan tetapi muncul sebuah permasalahan tatkala kita mengingat bahwa orang-orang kafir (dalam hal ini kaum Nashrani) telah mengubah-ubah kitab Injil mereka sehingga sangatlah diragukan bahwa hari raya mereka yaitu Natal merupakan ajaran Nabi Isa ?. Kalaupun toh, Natal tersebut merupakan ajaran beliau, maka sesungguhnya hari raya tersebut -demikian pula seluruh hari raya orang-orang kafir- telah dihapus dengan hari raya Iedul Fithri dan Iedul Adha. Rasulullah bersabda:
إِنَّ اللهَ قَدْ أَبْدَلَكُمْ بِهِمَا خَيْراً مِنْهُمَا: يَوْمَ اْلأَضْحَى وَ يَوْمَ الْفِطْرِ
“Sesungguhnya Allah telah mengganti keduanya (dua hari raya Jahiliyah ketika itu-pent) dengan hari raya yang lebih baikyaitu: Iedul Adha dan Iedul Fithri.” (H.R Abu Daud dengan sanad shahih)
SIKAP SEORANG MUSLIM TERHADAP HARI RAYA ORANG-ORANG KAFIR
Menanggapi upaya-upaya yang keras dari orang-orang kafir didalam meredam dan menggugurkan prinsip Al Bara’ melalui hari raya mereka, maka sangatlah mendesak untuk setiap muslim mengetahui dan memahami perkara-perkara berikut ini:
1. Tidak Menghadiri Hari Raya Mereka
Asy Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah berkata:“Berbaurnya kaum muslimin dengan selain muslimin dalam acara hari raya mereka adalah haram. Sebab, dalam perbuatan tersebut mengandung unsur tolong menolong dalam hal perbuatan dosa dan permusuhan. Padahal Allah berfirman (artinya): “Dan tolong menolonglah kalian dalam kebaikan dan ketaqwaan dan janganlah kalian tolong menolongdidalam dosa dan pelanggaran.”(Al Maidah:2)…..Oleh karena itu para ulama mengatakan bahwa kaum muslimin tidak boleh ikut bersama orang-orang kafir dalam acara hari raya mereka karena hal itu menunjukan persetujuan dan keridhaan terhadap agama mereka yang batil.” (Disarikan dari majalah Asy Syariah no.10 hal.8-9)
Berkaitan dengan poin yang pertama ini, tidak sedikit dari para ulama ketika membawakan firman Allah yang menceritakan tentang sifat-sifat Ibadurrahman(artinya): “(Yaitu) orang-orang yang tidak menghadiri kedustaan.” (Al Furqan:73), mereka menafsirkan “kedustaan” tersebut denganhari-hari raya kaum musyrikin (Tafsir Ibnu Jarir…/….)
Lebih parah lagi apabila seorang muslim bersedia menghadiri acaratersebut di gereja atau tempat-tempat ibadah mereka. Rasulullahmengecam perbuatan ini dengan sabdanya:
وَلاَ تَدْخُلُوْا عَلىَ الْمُشْرِكيْنَ فِيْ كَناَئِسِهِمْ وَمَعاَبِدِهِمْ فَإِنَّ السُّخْطَةَ تَنْـزِلُ عَلَيْهِمْ
“Dan janganlah kalian menemui orang-orang musyrikin di gereja-gereja atau tempat-tempat ibadah mereka, karena kemurkaan Allah akan menimpa mereka.” (H.R Al Baihaqi dengansanad shahih)
2. Tidak Memberikan Ucapan Selamat Hari Raya
Didalam salah satu fatwanya, beliau (Asy Syaikh Ibnu Utsaimin) mengatakan bahwa memberikan ucapan selamat hari raya Natal kepada kaum Nashrani dan selainnya dari hari-hari raya orang kafir adalah haram. Keharaman tersebut disebabkan adanya unsur keridhaan dan persetujuan terhadap syiar kekufuran mereka, walaupun pada dasarnya tidak ada keridhaan terhadap kekufuran itu sendiri. Beliau pun membawakan ayat yaitu (artinya): “Bila kalian kufur maka sesungguhnya Allah tidak butuh kepada kalian. Dia tidak ridha adanya kekufuran pada hamba-hamba-Nya. (Namun) bila kalian bersyukur maka Dia ridha kepada kalian.” (Az Zumar:7). Juga firman-Nya (yang artinya): “Pada hari ini, Aku telah sempurnakan agama ini kepada kalian, Aku cukupkan nikmat-Ku kepada kalian dan Aku ridhai Islam menjadi agama kalian.” (Al Maidah:3)
Beliau juga menambahkan bahwabila mereka sendiri yang mengucapkan selamat hari raya tersebut kepada kita maka kita tidak boleh membalasnya karenamemang bukan hari raya kita. Demikian pula, hal tersebut disebabkan hari raya mereka ini bukanlah hari raya yang diridhai Allah karena memang sebuah bentuk bid’ah dalam agama aslimereka. Atau kalau memang disyariatkan, maka hal itu telah dihapus dengan datangnya agama Islam.” (Majmu’uts Tsamin juz 3 dan Al Muntaqa min Fatawa Asy Syaikh Shalih Al Fauzan 1/255)
Al Imam Ibnul Qayyim rahimahullahmenjelaskan bahwa orang yang mengucapkan selamat kepada orang-orang kafir pada hari raya mereka, kalaupun dia ini selamat dari kekufuran maka diapasti terjatuh kepada keharaman. Keadaan dia ini seperti halnya mengucapkan selamat atas sujud mereka kepada salib. (Ahkamu Ahlidz Dzimmah)
3. Tidak Tukar Menukar Hadiah Pada Hari Raya Mereka
Asy Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah mengatakan: “Telah sampai kepada kami (berita) tentang sebagian orang yang tidak mengerti dan lemah agamanya, bahwa mereka saling menukar hadiah pada hari raya Nashrani. Ini adalah haram dan tidak boleh dilakukan. Sebab, dalam (perbuatan) tersebut mengandung unsur keridhaan kepada kekufuran dan agama mereka. Kita mengadukan (hal ini) kepada Allah.” (At Ta’liq ‘Ala Iqtidha’ Shiratil Mustaqimhal. 277)
4. Tidak Menjual Sesuatu Untuk Keperluan Hari Raya Mereka
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah menegaskan bahwa seorang muslim yang menjual barang dagangannya untuk membantu kebutuhan hari raya orang-orang kafir baik berupa makanan, pakaian atau selainnyamaka ini merupakan bentuk pertolongan untuk mensukseskan acara tersebut. (Perbuatan) ini dilarang atas dasar suatu kaidah yaitu: Tidak boleh menjual air anggur atau air buah kepada orang-orang kafir untuk dijadikan minuman keras (khamr). Demikian halnya, tidak boleh menjual senjata kepada mereka untuk memerangi seorang muslim. (Iqtidha’ Shiratil Mustaqim hal.325)
5. Tidak Melakukan Aktivitas-Aktivitas Tertentu Yang Menyerupai Orang-Orang Kafir Pada Hari Raya Mereka
Didalam fatwanya, Asy Syaikh Ibnu Utsaimin mengatakan: “Dandemikian pula diharamkan bagi kaum muslimin untuk meniru orang-orang kafir pada hari raya tersebut dengan mengadakan perayaan-perayaankhusus, tukar menukar hadiah, pembagian permen (secara gratis), membuat makanan khusus, libur kerja dan semacamnya. Hal ini berdasarkanucapan Nabi :
مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ “Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum maka dia termasuk kaum tersebut.” (H.R Abu Daud dengan sanad hasan). (Majmu’uts Tsamin juz 3)
DOSAKAH BILA MELAKUKAN HAL ITU DALAM RANGKA MUDAHANAH (BASABASI)?
Selanjutnya didalam fatwa itu juga, beliau mengatakan: “Dan barangsiapa melakukan salah satu dari perbuatan tadi (dalam fatwa tersebut tanpa disertakan no 1,3 dan 4-pent) maka dia telah berbuat dosa, baik dia lakukan dalam rangka bermudahanah, mencari keridhaan, malu hati atau selainnya. Sebab, hal itu termasuk bermudahanah dalam beragama, menguatkan mental dan kebanggaan orang-orang kafir dalam beragama.” (Majmu’uts Tsamin juz 3)
Sedangkan mudahanah didalam beragama itu sendiri dilarang oleh Allah . Allah berfirman (artinya): “Mereka (orang-orang kafir) menginginkan supaya kamu bermudahanah kepada mereka lalu mereka pun bermudahanah pula kepadamu.”(Al Qalam:9)
ORANG-ORANG KAFIR BERGEMBIRA BILA KAUM MUSLIMIN IKUT BERPARTISIPASI DALAM HARI RAYA MEREKA
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata: “Oleh karena itu, orang-orang kafir sangat bergembira dengan partisipasinya kaum muslimin dalam sebagian perkara (agama)mereka. Mereka sangat senang walaupun harus mengeluarkan harta yang berlimpah untuk itu.” (Iqtidha’ Shiratil Mustaqim hal.39).
BOLEHKAH SEORANG MUSLIM IKUT MERAYAKAN TAHUN BARU DAN HARIKASIH SAYANG (VALENTINE’S DAY)?
Para ulama yang tergabung dalam Lajnah Da’imah Lil BuhutsAl Ilmiyah Wal Ifta’ (Komite Tetap Kajian Ilmiah Dan Fatwa) Arab Saudi dalam fatwanya no.21203 tertanggal 22 Dzul Qa’dah 1420 menyatakan bahwa perayaan-perayaan selainIedul Fithri dan Iedul Adha baik yang berkaitan dengan sejarah seseorang, kelompok manusia, peristiwa atau makna-makna tertentu adalah perayaan-perayaan bid’ah. Tidak boleh bagi kaum muslimin untuk berpartisipasi apapun didalamnya.
Didalam fatwa itu juga dinyatakan bahwa hari Kasih Sayang (Valentine’s Day)- yangjatuh setiap tanggal 14 Pebruari- merupakan salah satu hari raya para penyembah berhala dari kalangan Nashrani.
Adapun Asy Syaikh Shalih Al Fauzan hafidzahullah (salah satu anggota komite tersebut) menyatakan bahwa penanggalanMiladi/Masehi itu merupakan suatu simbol keagamaan mereka.Sebab, simbol tersebut menunjukan adanya pengagungan terhadap kelahiranAl Masih (Nabi Isa ?) dan juga adanya perayaan pada setiap awal tahunnya. (Al Muntaqa min Fatawa Asy Syaikh Shalih Al Fauzan 1/257). Wallahu A’lam.

Friday, April 1, 2011

MENGUNGKAP HUKUMAN MATI SYECH SITI JENAR,FATWA WALI ATAUKAH INTRIK POLITIK???

Dalam pandangan umat Islam Indonesia pada umumnya, barangkali, hukuman mati yang dijatuhkan pada Syekh Siti Jenar merupakan akibat kesalahannya dalam pengajaran agama.Lebih khususnya,dalam hal pemahaman akan hakikat hablul min al-allah,hubungan manusia denganTuhan. Cerita-cerita yang diabadikan dalam seni tradisional Jawa,kethoprak,misalnya,juga demikian.Produk sinematrografi kita pun menyuguhkan jalan cerita yang tak jauh berbeda.Kebanyakan kitab juga menyatakan demikian. Menurut K.H.Dachlan Abd.Qohar,anggota Konstituante yang menerjemahkan Kanzul Ulum (Gudang Ilmu) Ibn Bathuthah,yang penulisannya dilanjutkan oleh Maulana Maghribi,sepeninggal Sunan Ampel,Raden Paku menggantikannya sebagai pemimpin Walisongo.Ia pun memanggil wali lain untuk bermusyawarah.Mereka sepakat memanggil Syekh Siti Jenar untuk didudukkan sebagai anggota Walisongo. Dikirimlah utusan ke Lemah Abang.Apa jawab Syekh Siti Jenar?”Kembalilah kamu ke Giri.Katakanlah kepada Sunan Giri bahwa Syekh Siti Jenar tidak ada.Yang ada disini hanya Allah Subhanahu wa ta’ala”. Sunan Giri pun minta ia datang bersama Allah.Kali ini ia menjawab,”Suruh Sunan Giri mengaji lagi.Apa ia tidak tahu bahwa Allah ada di mana-mana,dan bahwa Allah lebih dekat daripada tenggorokan dan urat lehernya.” Para wali menyerahkan masalah ini kepada Sultan Demak.Jawaban Syekh Siti Jenar tetap sama.Maka,soal itu diserahkan kepada Sunan Gunung Jati,yang pernah menjadi gurunya.Para wali pun mendampinginya di Masjid Agung Cirebon.Ketika dipanggil,Syekh Siti Jenar datang.Akan tetapi,ketika para wali bersembahyang,ia shalat batin alias hanya bersemedi. Kedelapan wali pun bermufakat bahwa sikap Syekh lemah Abang atau Syekh Siti Jenar itu bisa merusak syariat.Bila orang mengikutinya,tak bedalah ibadahnya dari pada orang Hindu,yaitu bersemedi tanpa rukuk dan sujud,seperti yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.Sunan Kudus menyatakan,ia harus di hukum mati.Dan,hukuman mati terhadap Syekh Siti Jenar di jatuhkan oleh Sunan Giri. Setelah hal itu dilaksanakan,badannya dimakamkan di utara pengimaman Masjid Agung Cirebon,sedangkan kepalanya dikubur di Desa Melati,pada tahun 1480 M.Apa kata orang Cirebon tntang ini?Salah satu versi Babad Cirebon,yang tentu saja lebih menekankan kepemimpinan Sunan Gunung Jati,menceritakan pendebatan yang lebih panjang.Kisah ini ditutup dengan penguburan yang terjadi pada hari Rabu pertama Sapar 1529 M.Tercatat,versi lain lagi menyatakan terjadi pada 1506 M. Kalimat sumpah atau kutukan yang di ucapkan menjelang ajal ialah,”Sunan Gunung Jati dan para wali,kelak pada akhir zaman,akan ada kerbau bule matakucing yang mendarat dari laut.Itulah yang akan menumpas/menjajah turunanmu.” Vonis Politik Nukilan di atas memang menguatkan anggapan,hukuman mati yang di terima Syekh Siti Jenar merupakan akibat kesalahannya dalam mengajarkan agama.Salah satu naskah yang jelas-jelas menyatakan hukuman mati Syekh Siti Jenar sebagai pengadilan politik ialah serat Darmagandhul. “Sawise masdjid dadi,banjur padasalat ana ing masdjid,sakbakdane salat,bandjur tutup lawang,wong kabeh dipangandikani dening Sunan Benang,jen Adipati Demak arep didjumenengake nata,sarta bandjur arep ngrusak Madjapahit,jen wis padha rudjuk,bandjur arep kepjakan tumuli.Para sunan lan para bupati wis padha rujuk kabeh,mung sidji kang ora rudjuk,ija iku Sjeck Siti Djenar.Sunan Benang duka,Sjeck Siti Djenar di pateni,dene kang kedhawuhan mateni ija iku Sunan Giri,Sjeck Siti Djenar dilawe gulunemati.” (“Setelah masjid itu jadi,mereka bersama-sama salat di dalam masjid.Setelah salat,mereka menutup pintu.Semua orang diberitahu oleh Sunan Benang bahwa Adipati Demak akan dijadikan raja,juga akan menyerang Majapahit.Jika sudah sama-sama bersepakat,mereka akan bersiap-siap melaksanakan.Para sunan danbupati semuanya setuju,hanya satu yang tidak,yaitu Syekh Siti Jenar.Sunan Benang marah,Syekh Siti Jenar dibunuh.Adapun yang disuruh membunuh ialah Sunan giri,leher Syekh Siti Jenar dijerat mati.”) “Sadurunge Sjech Siti Djenar tumeka ing pati,ninggal swara:Eling-eling ngulama ing Giri,kowe ora tak wales ing achirat,nanging tak wales ana ing donja kene bae,besuk jen ana Ratu Djawa kanthi wong tuwa,ing kono gulumu bakal tak lawe genti,”Sunan Giri mangsuli:’ija besuk wani,saiki wani,aku ora bakal mundur’.” (“Sebelum menghembuskan napas terakhir,Syekh Siti Jenar berkata,”Ingatlah ulamadi Giri,kamu tidak kubalas di akhirat,melainkan di dunia saja.Kelak,bila ada raja Jawa berusia tua,saat itu kamu akan ganti kugantung.’Sunan giri menjawab,’Kelak berani,sekarang berani.Aku tidak akan mundur’.”) Siapa yang menulis Dharmagandhul? Menurut babon(naskah induk) asli yang di tinggalkan K.R.T.Tandhanagara,Purwasari.sala,kitab ini ditulis oleh orang yang mengaku murid Raden Budi Sukardi,pada hari Tumpak Manis (Rabu Legi) 2 Ruwah tahun Je: wuk guna ngesthi nata atau 1830J (1318 H/1990 M).Akan tetapi,ahlisastra jawa,Bratakesawa,menyatakan,Darmagandhul,juga Gatholoco,ditulis oleh Pangeran Suryanegara,putraSultan hamengku Buwana VI (1855-1877)

Thursday, March 31, 2011

MITOS YANG DIANGGAP SESAT

Dari Abu Hurairah R.A Rasulullah bersabda : “Tidak ada ‘adwa, tidak ada tathayyur, tidak ada hamah, tidak ada shafar, tidak ada nau, dan tidak ada ghul” (HR:BUKHARI MUSLIM) Kutipan hadits diatas merupakan penegasan bahwa tidak adanya mitos tertentu yang dapat atau tidak membawa manfaat/mudharat, berikut penjelasan mitos tersebut : *.‘Adwa ‘Adwa yaitu penularan penyakit,tidak ada ‘adwa bukan berarti tidak ada penularan penyakit daripenyakit tertentu, tetapi tidak semua penyakit menularkan kepada yang lain. Tertular atau tidak tergantung pada kehendak Allah dan perilaku manusia itu sendiri. Sebagai contoh beberapa penyakit yang menular/tertular akibat perilaku manusia sendiri : HIV AIDS, syphilis, raja singa,penyakit kelamin lainnya. Kalau Allah menghendaki ada penularan suatu penyakit, hal itu mudah terjadi, tetapi jika tidak menghendaki maka tidak akan terjadi. *.Tathayyur Tathayyur yaitu menentukan nasib dengan melihat dan mengikuti perilaku hewan tertentu, suara burung, suara tokek, kucing sebagai pertanda bagi dirinya. Bergantung pada suara burung dan tokek mempercayai pengaruhnya dalam mendatangkan suatu kebaikan atau keburukan. *.Hamah Hamah adalah sejenis burung hantu (dares/jawa) dimana pada masyarakat terdapat mitos burung ini akan mendatangkan kemalangan, kematian dan penyakit apabila mendatangi/melewati rumah seseorang. Mereka menafsirkan dengan kemalangan apabila burung itu bertengger disalah satu rumah seseorang, maka membawa tanda tanda kematian dari salah satu anggota keluarga. Mitos semacam ini menumbuhkan kemusrikkan berupa keyakinan adanya kekuatan selain Allah yangmenentukan kemalangan dan keburukan. *.Shaffar Shafar yaitu larangan bulan, hari, weton, hari tertentu. Dikalangan masyarakat kita sekarang ini masih banyak yang mempercayai bulan dalam setahun, hari dalam seminggu, weton (jawa) dimana seseorang tidak boleh melakukan aktivitas tertentu, misalnya membangun rumah, menikah, berdagang pada hari hari tertentu. Padahal tidak hari sial atau hari baik, malang atua tidaknya nasib seseorang tergantung dari ikhtiar/usaha seseorang dan atas kehendak Allah s.w.t. *.Nau Nau yaitu ramalan nasib menurut rasi bintang, yang saat ini lagi trend dikalangan remaja mereka percaya pada ramalan bintang mereka, cancer, aries, leo, libra, gemini dan lain lain yang dapat menentukkan nasib mereka akan datang dan apa yang harus diperbuat. Sesungguhnya Alloh menciptakan bintang untuk tiga hal : sebagai penghias langit, sebagai alat untuk melempar syaiton/jin yang berusaha mencurirahasia Alloh atas perintah dukun/paranormal, sebagai petunjuk arah bagi manusia/nelayan. Barangsiapa menafsirkan selain itu ia telah sesat dan menyia-nyiakan bagian waktunya dan memaksakan diri dalam sesuatu yang ia sendiri tidak mengetahuinya. *.Ghul Ghul atau hantu yaitu arwah orang meninggal menampakkan diri. Dlam ajaran islam orang yang sudah meninggal berada dalam alamnya sendiri dan tidak akan dapat menampakkkan diri didunia sebagai ghul/hantu, sedangkan yang menampakkan diri itu adalahjin/syaiton. Hantu/jin/syaiton yangsering menampakkan diri ditempatangker tidak da pengaruhnya bagi orang yang beriman dan selalu ingat pada Alloh, maka Allohakan melindungi dari segala gangguan hantu.

Saturday, March 26, 2011

TANGISAN ROSULALLAH S.A.W. MENGGETARKAN ARASY



“Dikisahkan, bahawasanya di waktu Rasulullah s.a.w. sedang asyik bertawaf di Ka ’bah, beliaumendengar seseorang di hadapannya bertawaf, sambil berzikir: “Ya Karim! Ya Karim!” Rasulullah s.a.w. menirunya membaca “Ya Karim! Ya Karim!” Orang itu lalu berhenti di salah satu sudut Ka ’bah, dan berzikirlagi: “ Ya Karim! Ya Karim!” Rasulullah s.a.w. yang berada di belakangnya mengikut zikirnya “Ya Karim! Ya Karim!” Merasa seperti diolok-olokkan, orang itu menoleh ke belakang dan terlihat olehnya seorang laki-laki yang gagah, lagi tampan yang belum pernah dikenalinya. Orang itu lalu berkata: “Wahai orang tampan! Apakah engkau memang sengaja memperolok-olokkanku, kerana aku ini adalah orang Arab badwi? Kalaulah bukankerana ketampananmu dan kegagahanmu, pasti engkau akan aku laporkan kepada kekasihku, Muhammad Rasulullah. ” Mendengar kata-kata orang badwi itu, Rasulullah s.a.w. tersenyum, lalu bertanya: “Tidakkah engkau mengenali Nabimu, wahai orang Arab ?” “Belum,”jawab orang itu. “Jadibagaimana kau beriman kepadanya ?” “Saya percaya dengan mantap atas kenabiannya,sekalipun saya belum pernah melihatnya, dan membenarkan perutusannya, sekalipun saya belum pernah bertemu dengannya, ” kata orang Arab badwi itu pula. Rasulullah s.a.w. pun berkata kepadanya: “Wahai orang Arab! Ketahuilah aku inilah Nabimu di dunia dan penolongmu nanti di akhirat !” Melihat Nabi dihadapannya, dia tercengang, seperti tidak percaya kepada dirinya. “Tuan ini Nabi Muhammad?!” “Ya” jawab Nabis.a.w. Dia segera tunduk untuk mencium kedua kaki Rasulullah s.a.w. Melihat hal itu, Rasulullah s.a.w.menarik tubuh orang Arab itu, seraya berkata kepadanya:“Wahai orang Arab! janganlah berbuat serupa itu. Perbuatan serupa itu biasanya dilakukan oleh hamba sahaya kepada tuannya, Ketahuilah, Allah mengutusku bukan untuk menjadi seorang yang takabbur yang meminta dihormati, atau diagungkan, tetapi demi membawaberita gembira bagi orang yang beriman, dan membawa berita menakutkan bagi yang mengingkarinya.” Ketika itulah, Malaikat Jibril a.s. turun membawa berita dari langit dia berkata: “Ya Muhammad! Tuhan As-Salam mengucapkan salam kepadamu dan bersabda: “ Katakanlah kepada orang Arabitu, agar dia tidak terpesona dengan belas kasih Allah. Ketahuilah bahawa Allah akan menghisabnya di hari Mahsyar nanti, akan menimbang semua amalannya, baik yang kecil mahupun yang besar !” Setelah menyampaikan berita itu, Jibril kemudian pergi. Maka orang Arab itu pula berkata: “ Demi keagungan serta kemuliaan Tuhan, jika Tuhan akan membuat perhitungan atas amalan hamba, maka hamba pun akan membuat perhitungan dengannya !”kata orang Arab badwi itu. “Apakah yang akan engkau perhitungkan dengan Tuhan ?” Rasulullah bertanya kepadanya. ‘Jika Tuhan akan memperhitungkan dosa-dosa hamba, maka hamba akan memperhitungkan betapa kebesaran maghfirahnya,’ jawaborang itu. ‘ Jika Dia memperhitungkan kemaksiatan hamba, maka hamba akan memperhitungkan betapa keluasan pengampunan-Nya. Jika Dia memperhitungkan kekikiran hamba, maka hamba akan memperhitungkan pula betapa kedermawananNya! ’ Mendengar ucapan orang Arab badwi itu, maka Rasulullah s.a.w. pun menangis mengingatkan betapa benarnya kata-kata orang Arab badwi itu, air mata beliau meleleh membasahi Janggutnya. Lantaran itu MalaikatJibril turun lagi seraya berkata: “ Ya Muhammad! Tuhan As-Salammenyampaikan salam kepadamu, dan bersabda: “Berhentilah engkau dari menangis! Sesungguhnya kerana tangismu, penjaga Arasy lupa daribacaan tasbih dan tahmidnya, sehingga la bergoncang. Katakan kepada temanmu itu, bahawa Allah tidak akan menghisab dirinya,juga tidak akan memperhitungkan kemaksiatannya. Allah sudah mengampuni semua kesalahannya dan la akan menjadi temanmu di syurga nanti !” Betapa sukanya orang Arab badwiitu, apabila mendengar berita tersebut. la lalu menangis kerana tidak berdaya menahan keharuandirinya.
Sumber Sirah Nabawiy

Sunday, March 20, 2011

MENGENAL TENTANG WALI'ALLAH LEBIH DEKAT

Wali atau waily berasal dari akar kata waliya-yawla,yang berarti “dekat” dengan sesuatu. Al-waliyyu mengandung arti ”orang yang memiliki kedekatan dengan Allah” atau ”orang yang disayang oleh Allah”Dalam bahasa Arab,terkadang ada satu kata yang memiliki makna fa’il (subjek) dan maf’ul (objek) sekaligus memiliki dua pengertian tersebut.Ia bisa berarti orang yang mencintai Allah atau orang yang dicintai Allah bahkan bisa dikatakan orang yang mencintai dan dicintai Allah.sekaligus. Menurut seorang ulama besar,Imam Qusyari,waliy memiliki dua pengertian.Pertama,orang yang dengan sekuat tenaga berusaha menjaga hati agar tetap hanya bergantung kepada Allah.Mereka ini yang sering kali disebut waliy salik.Kedua,orang yang hatinya secara penuh berada dalam penjagaan Allah.Dalam dunia sufi’,wali-wali kelompok kedua ini dipercaya kerap mengalami kefanaan kesadaran (jadzab),sehingga sering disebut Waliy Majdzub. Dalam kitab Futuhat Makiyyah,filsuf besar Ibnu Arabi menelusuri kriteria orang-orang yang dicintai Allah atau waliy dalam al-Quran ada delapan kriteria.Pertama,orang yang hanya mengambil Allah sebagai perlindungannya.Kedua,orang yang mencintai allah dan berusahameniru sifat-sifat-Nya.Contoh,menjadi orang yang penyabar,pengasih,penyayang,pemaaf dll.ketiga,orang yang senantiasa kembali kepada Allah,bertaubat.Setiap kali terpeleset melakukan perbuatan maksiat,dengan segera ia bertaubat.Keempat,orang yang selalu berusaha menyucikan diri,lahir dan batin.Kelima,orang yang selalu bersabar atas takdir yang ditetapkan oleh Allah. Keenam,orang yang selalu bersyukur atas nikmat Allah.Bagi para wali,musibah dan anugerah itu sama-sama nikmat.Sebab,dua-duanya berasal dari Allah.wali besar Syekh Abdul Qadir Al-Jailani dalam Al-Lujainid Dani menulis”Tidak ada orang.Ketujuh,orang yang selalu berbuat baik dan selalu memperbaiki (mushin).Kedelapan,orang yang selalu menghadirkan Allah dalam hatinya,dalam setiap detak jantung dan hembusan nafas. Walisongo,terlepas dari ada atau tidaknya kedelapan kriteria di atas,menurut beberapa sejarawan,sebenarnya sebutan untuk sebuah organisasi atau dewan yang secara teroganisasi berjuang mengislamkan tanah Jawa.Maka tek mengherankan jikajumlah mereka tidak hanya sembilan,sebagaimana makna harfiahnya. Kata songo,atau sembilan dalam tradisi Jawa kuno sering digunakan untuk menggambarkan esuatu yang banyak.Sebagaimana ketika orang Jawa menyebut sebuah kompleks dengan puluhan candi di pegunungan Ungaran Jawa Tengah dengan nama Candi Songo,atau pada nama Sumber Songo dan Gedong Songo.Ada banyak sumber yang menceritakan perihal para anggota Walisongo.Salah satunya,konon merujuk pada kitab Kanzul Ulum,karya pengelanamuslim,Ibnu Bathuthah.Menurut sumber tersebut,konon Walisongo pernah mengalami pergantian anggota sampai lima kali. Dewan I (1404)M,terdiri dari Syekh Maulana Malik Ibrahim,asal Turki,ahli tata negara,berdakwah di jawa Timur dan wafat di Gresik pada 1419.Syekh Maulana Ishaq,asal Samarkand,Asia Tengah,ahli pengobatan.Berdakwah di Jawa lalu pindah dan wafat di Pasai Singapura).Maulana Ahmad JumadilKubra,asal Mesir,dakwah secara keliling dan wafat dimakamkam di Troloyo,Trowulan,Mojokerto.Maulana Muhammad Al-Maghribi,asal Maghrib,Maroko.berdakwah secara keliling dan wafat pada 1465 dimakamkan di Jatinom,Klaten.Maulana Malik Isra’il,asal Turki,ahli mengatur negara,wafat pada 1435 dimakamkan di Gunung Santri antara Serang dan Merak.MaulanaMuhammad Ali Akbar,asal Persia/Iran,ahli pengobatan,wafat pada 1435 dimakamkan di Gunung Santri.Maulana Hassanudin,asal Palestina,dakwah secara keliling wafat pada 1462 dimakamkan di samping masjid Banten Lama.Maulana Aliyudin,asal Palestina,dakwah keliling dan waeat pada 1462,dimakamkan di samping masjid Banten Lama.Syekh Subakir,asal Persia,ahli menumbal tanah angker yang dihuni jin jahat beberapa waktu di Jawa,lalu kembali ke Persia,wafat di Persia pada 1462. Dewan II (1436 M),terdiri dari Raden ali Rahmatullah,berasal dariCampa Muangthai Selatan,datang pada 1421,dikenal sebagai Sunan Ampel (Surabaya),menggantikan Malik Ibrahim yang wafat.Sayid Ja’far Shadiq,asal Palestina,datang pada 1436 dan tinggal di Kudus kemudian dikenal sebagai Sunan Kudus,menggantikan Malik Isra’il.Syarif Hidayatullah,asal Palestina,datang pada 1436 menggantikan Ali Akbar yang wafat. Dewan III (1463),terjadi perubahankembali.Raden Paku atau Syekh Maulana ainul Yaqin yang berjilik sunan Giri,menggantikan ayahandanya yang pulang ke Pasai.Raden Paku lahir di Blambangan,Banyuwangi,putra Syekh Maulana Ishak kemudian wafat dimakamkan di Gresik.RadenSyahid atau Sunan Kalijaga,putra Adipati Wilatikta dari Tuban,menggantikan Syekh Subakir yang kembali ke Persia.Raden Makdum Ibrahim atauSunan Bonang kelahiran Ampel,putra Sunan Ampel,menggantikanHasanuddin yang wafat.Raden Qasim atau Sunan Drajad kelahiran Ampel,putra Sunan Ampel,menggantikan Aliyuddin yang wafat. Dewan IV (tahun 1466 M),komposisi Walisongo bertambahdengan kehadiran Raden Patah,putra Raja Brawijaya dari Majapahit.Pada 1462 ia menjadi Adipati Bintoro,pada 1465 membangun masjid Demak,lalu menjadi sultan Demak pada 1468.Ia adalah murid Sunan Ampel,menggantikan Ahmad Jumadil Kubro yang wafat.Fathullah Khan,putra Sunan Gunung Jati,menggantikan Al-Maghorobi yang wafat. Dalam komposisi Dewan V,terdapatRaden Umar Said atau Sunan Muria,putra Sunan Kalijaga,ia menggantikan wali yang telah wafat.Ada Syekh Siti Jenar,wali yang sangat kontroversial.Sejak kemunculannya pertama kali,dalamberbagai versi,ajarannya dianggapmenyimpang dari Islam,tapi sampaisaat ini masih dibahas di berbagai lapisan masyarakat,bahkan masih ada pengikutnya,sampai kematiannya yangmasih menimbulkan tanda tanya.Sunan Tembayat atau Adipati Pandanarang,yang menggantikan Syekh Siti Jenar yang wafat

Tuesday, March 15, 2011

DALAM POSISI&KEDEKATAN,ALLAH BRKATA PADAKU

Tak suatu pun lebih jauh dariku terhadap sesuatu yang lain
Tak satu pun lebih dekat dariku, terhadap sesuatu yang lain
Kecuali atas dasar hukum ketetapannya, dalam hal kedekatan dan kejauhan
Kejauhan diketahui dengan kedekatan
Kedekatan diketahui dengan wujud
Akulah kedekatan yang tidak mencariku
Dan wujud yang tidak berakhir padaku
Akulah yang dekat, tidak seperti kedekatan sesuatu dari sesuatu,
Akulah yang jauh tidak seperti kejauhan sesuatu dari sesuatu.
Dekatmu bukanlah jauhmu,
Dan jauhmu bukanlah dekatmu.
Akulah yang dekat yang jauh, dekat yang adalah jauh dan jauh yang adalah dekat.
Dekat yang kau ketahui, ketahui adalah jarak
Dan jauh yang kau ketahui adalah jarak
Akulah yang dekat yang jauh tanpa jarak
Aku lebih dekat dari lidah terhadap ucapannya, tatkala ia menyebut sesuatu.
Maka yang menyaksikanku tidak menyebutku
Dan yang menyebutku tidak menyaksikanku.

Syair Sufistik An-niffary

Monday, January 31, 2011

SYAIR IMAM SYAFI'I

TIPUAN PALSU
≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡
Aku melihat tipu muslihat dunia, tatkala ia bertengger di atas kepala-kepala manusia, dan membincangkan manusia-manusia yang terkena tipunya. Bagi mereka, Orang sepertiku tampak amat takberharga. Aku disamakan olehnya, dengan anak kecil yang sedang bermain di jalanan.

MENCINTAI AKHIRAT
≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡
Duhai orang yang senang memelukdunia fana, Yang tak kenal pagi dan sore dalam mencari dunia, Hendaklah engkau tinggalkan pelukan mesramu, kepada duniamu itu. Karena kelak engkau akan berpelukan, Dengan bidadari di surga. Apabila engkau harap menjadi penghuni surga abadi, maka hindarilah jalan menuju api neraka.
RENDAH HATI
≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡
Bagaimana mungkin kita dapat sampai ke Sa’ad, Sementara di sekitarnya terdapatgunung-gunung dan tebing-tebing.Padahal aku takberalas kaki, dan tak berkendaraan. Tanganku pun kosong dan, jalan ke sana amat mengerikan.

TENTANG CINTA
≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡
Engkau durhaka kepada Allah, dan sekaligus menaruh cinta kepada-Nya. Ini adalah suatu kemustahilan. Apabila benar engkau mencintai-Nya, pastilah engkau taati semua perintah-Nya. Sesungguhnya orang menaruh cinta, Tentulah bersedia mentaati perintah orang yang dicintainya. Dia telah kirimkan nikmat-Nya kepadamu, setiap saat dan tak ada rasa syukur, yang engkau panjatkan kepada-Nya.
KEPUASAN (QANA'AH)
≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡
Aku melihat bahwa kepuasan itu pangkal kekayaan, lalu kupegang erat-erat ujungnya. Aku ingin menjadi orang kaya tanpa harta, dan memerintah bak seorang raja.

ANUGRAH ALLAH
▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄
Aku melihat-Mu pada saat penciptaanku, yang penuh dengan anugerah. Engkaulah sumber satu-satunya, pada saat penciptaanku. Hidarkan aku dari anugerah yang buruk. Karena sepotong kehidupan telah cukup bagiku, hingga saat Engkau mematikanku.

Friday, January 28, 2011

PENYAKIT GHURUR

Ghurur adalah penyakit hati yang menimpa banyak orang di dunia ini, ghurur dalam bahasa kita nya adalah tertipu daya, penyakit ghurur ini telah di jelaskan oleh Imam Ghazali dengan panjang luas sekali di dalam kitabnya “Ihya` Ulumuddin “, penyakit ghuru ini sangat membahayakan sekali sebab kebanyakkan orang yang menderitanya tidak merasakan bahwa mereka terserang penyakit ghurur, kita tidak memebicarakan ghururnya orang-orang kafir terhadap diri mereka atau kehidupan dunia ini, tetapi kita membicarakan penyakit ghurur yang diderita oleh umat islam selama ini. Imam Ghazali telah membagi ghurur ini kepada empat golongan: 1 – Golongan ulama. 2 – Golongan para Abid ( orang yang suka beribadah -red). 3 – Golongan orang yang mengaku sufi. 4 – Golongan orang yang memilikiharta , dan orang-orang tetipu daya dengan dunia. 1 – Golongan ulama. Penyakit ghurur inintidak terlepasdari hati seorang ulama, bahayanya jika mereka tidak mengetahui bahwa mereka telah terkena virus ghurur yang membahayakan, sehigga tidak mencoba untuk secepatnya mengobati penyakit itu, penyakit ghurur ini menyerang dengan cepat sehingga sipenyakit mati dari rasa harapan dan kesadaran diri kepda Allah. Seorang yang alim merasa bahwa ilmu itu adalah muliya, mengajarkannya kepada orang adalah perkara yang mulia pula, maka dia lalai dan tertipu daya dengan sibuk mengajarkan ilmu tanpa membekalkan amal ibadah dan mengamalkannya terlebih dahulu sebelum disampaikan kepada orang lain, ini adalah penyakit ghurur. Seorang yang alim merasa memilikiilmu sehingga beliau merasa bahwa di mesti di hormati dan disegani, ingin selalu dikedepannkan dan di ketenganhkan, keinginannya agarseluruh perkatannya didengar, seluruh perkataannya benar, ingindiangkat-angkat dan dipuja-puja, setiap orang mesti mencium tangannya, ini adalah penyakit ghurur. Seorang ulama yang alim dengan ilmu syari`at dan selalu mengamalkannya kemudian mengajarkannya kepada orang lain, tetapi beliau tidak memahami ilmu makrifat kepada Allah, dengan alasan bahwa tidak ada ilmu tersebut, maka ini juga bahagian orang yang memilki penyakit ghurur. Seorang yang berhasil mengamalkan ilmunya , menjauhkan anggota tubuhnya dari segala maksiat, melaksanakansegala amalan ta`at, tetapi lupa membersihkan dirinya dan hatinyadari segala maksiat hati seperti hasad, riya`, takabbur, ini juga orang yang terserang penyakit ghurur. seorang ulama yang mengamalkansegala ta`at dan menjauhkan segala maksiat, beliau merasa bahwa dirinya bersih dan dekat dengan Allah, maka ini juga penyakit ghurur, sebab Allah lebihmengtahui keadaan hati para hambanya. Seorang ulama yang sibuk denganberjidal, berdebat, bukan untuk mencari kebenaran tetapi untuk mencari ketenaran dan kehebatan, bila mampu mengalahkan lawan maka dia tergolong orang yang hebat dan alim, ini juga tergolong penyakit ghurur. Seorang ulama yang selalu berdakwah dan berceramah dengan menyampaikan untaian kata-kata yang indah, dapat menarik perhatian para pendengar, sehingga mendatangkan peminat-peminat yang banyak, pengikut yang setia, lupa dengan tujuan dakwahyang sebenarnya, sibuk hanya mencari ketenaran dan nama, penyakit ini juga tergolong ghurur. 2 – Golongan Abid. Pentas ibadah juga dapat membawa seseorang tertipu dayadengan diri sendiri sehingga bukanmenjadikan diri semngkin dekat dengan Allah bahkan membuat dirimenjadi jauh, diantara misal-misalnya : Seseorang yang sibuk dengan ibadah-ibadah sunnah dan fadhilahtetapi melupakan dan meninggalkan ibadah-ibadah wajib,sibuk melaksanakan shalat malam tetapi meninggalkan shalat subuh karena ketiduran dan kelelahan ketika waktu malamnya. Aoerang yang sibuk mengambil wudhu` dan berlebih-lebihan didalam membasuhnya disebabkan was-was yang datang didalam hati mengkhabarkan bahwa wudhu`nya tidak sah, penyakit was-was yang menimpa pada setiap ibadah merupakan bahagian ghurur juga. Seseorang yang terlalu sibuk membaca al-Qur`an sehingga dia khatamkan hanya sehari satu malam saja, tetapi tanpa memikirkan dan memahami segala makna-maknanya, sehingga menghasilkan pemahaman dan pengertian yang benar. Seseorang yang sibuk dengan puasa setiap harinya, tetapi lidahnya selalui menceritakan aib orang lain, tidak pernah menjauhkan hatinya dari riya` danpenyakit-penyakit hati, puasanya selalu dibuka dengan makanan-makanan yang haram. Seseorang yang menunaikan ibadah haji hanya karena ingin digelar dengan haji, tidak mengikhlaskan diri untuk melaksankan amal ibadah haji, tidak meninggalkan segala kejahatan-kejahatan, melaksanakan ibadah haji agar dipandang orang dan dianggap orang kaya. Seseorang yang mengamalkan Ibadah sunnah dan fadhilah merasakan ibadah tersebut nikmat dan lezat, mendapatkan ke khusukkan, tetapi jika melaksanakan ibadah yang wajib dan fardhu tidak merasakan kenikmatan dan kekhusukkan. Seseorang yang melaksanakan zuhud dan ibadah , bertaubat danberzikir, merasakan bahwa dia telah sampai kepda derajat kezuhudan, telah sampai kepda derajat makrifah kepada Allah, padahal hatinya masih tersimpan segudang kecintaan terhadap dunia, mengaharap pangkat dan kedudukkan, mengharap pujian dan penghormatan. 3 – Golongan orang yang mengaku sufi. Seseorang yang mengaku sufi, menggunakan pakaian-pakaian tertentu, bergaya dengan gaya ulama-ulama sufi, berzikir dengan menari dan nyanyian-nyanyian pemenuh hawa nafsu, menganggap diri telah sampai kepada Allah, menganggap mendapat ilham dan kasyaf. Seorang yang mengaku sufi, merasa telah berbuat zuhud dan wara`, memakai pakaian yang usang dan bau, mementingkan bersih hati, tetapi segala anggotatubuh kotor dengan maksiat dan dosa. Seseorang yang mengaku sufi, tetapi tidak mengikuti jalan para ulama-ulama pembesar sufi seperti Imam Zunaid dan yang lainnya, mengaku telah sampai kepada fana` fillah dan baqa fi llah, tidak menjadikan al-Qur`an dan sunnah sebagai pegangan, menghina syariat dan memuja-muja hakikat. 4 – Golongan orang yang memilikiharta dan orang yang tertipu daya dengan dunia. Seseorang yang menganggap bahwa harta dan duitnya yang mampu menyelamatkannya dan memuliakannya di permukaan dunia ini, harta merupakan pujaandan ketinggian, memiliki harta berarti memiliki kebesaran dan kesenangan yang hakiki, sehinggalupa membayar zakat, menyantuniorang miskin, berbuat sesuka hatinya. Seseorang yang membangun masjid, menyantun anak yatim, membantu korban bencana alam, tetapi ingin di puji dan di besar-besarkan kebaikkannya, agar orang menyanjungnya dan menggelarnya seorang yang dermawan. Masih banyak lagi misal-misal penyakit ghurur , tetapi saya cukupkan sampai di sini saja.

MALAIKAT PATAH SAYAP KARNA TIDAK BERDIRI UNTUK ROSULLAH SAW.


Kisah Malaikat Yang Dipatahkan Sayapnya Karena Tidak Berdiri Menyambut Rasulullah SAW
Sesungguhnya Malaikat Jibril AS datang kepada Rasulullah SAW danberkata, “Ya Rasulullah SAW, akutelah melihat seorang malaikat di langit berada di atas singsananya.Disekitarnya terdapat 70.000 malaikat berbaris melayaninya. Pada setiap hembusan nafasnya Allah SWT menciptakan darinya seorang malaikat. Dan sekarang ini kulihat malaikat itu berada di atas Gunung Qaaf dengan sayapnya yang patah sedang menangis. Ketika dia melihatku, dia berkata, “Adakah engkau mau menolongku?” Aku berkata, “Apa salahmu?” Dia berkata, “Ketika aku berada di atas singsana pada malam Mi’raj, lewatlah padaku Muhammad Kekasih Allah. Lalu aku tidak berdiri menyambutnya dan Allah menghukumku dengan hukuman ini, serta menempatkanku di sini seperti yang kau lihat.” MalaikatJibril berikata, “Seraya aku merendah diri di hadapan Allah SWT, aku memberinya pertolongan.” Maka Allah SWT berfirman, “Hai Jibril, katakanlahagar dia membaca shalawat atas Kekasih-Ku Muhammad SW.” Malaikat Jibril berkata lagi, “Kemudian malaikat itu membacashalawat kepadamu dan Allah SWTmengampuninya serta menumbuhkan kedua sayapnya, lalu menempatkannya lagi di atas singsananya.” Fahamilah…Dengan ini kita dapat mengerti akan betapa keagunganshalawat, dan betapa pentingnya kita berdiri untuk menyambut danmenghormati saat Mahlul Qiyam atas kedatangan Rasulullah SAW dan para Ahlubait serta pewaris-pewarisnya.. Kitab Mukasyafatul Qulub Bab XIX,halaman 143,karangan HujjatulIslam Al Imam Abu Hamid Muhammad bin Muhammad bin Muhammad Al Ghazali Ath Thurthusy

Thursday, January 27, 2011

KYAI KHALIL BANGKALAN PENGHASIL MURID2 HANDAL

Guru Ulama dari Madura Contents from: Republika Tak pernah malu belajar, kendati gurunya sangat jauh lebih muda darinya. Dari Syekh Ahmad al-Fathani yang seusia anaknya, iabelajar ilmu nahwu dan mengembangkannya di Tanah Air. Nama lengkapnya adalah Kiai Haji Muhammad Khalil bin Kiyai Haji Abdul Lathif bin Kiai Hamim bin Kiai Abdul Karim bin Kiai Muharram bin Kiyai Asrar Karamah bin Kiai Abdullah bin Sayid Sulaiman. Nama terakhir dalam silsilahnya, Sayid Sulaiman, adalah cucu Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati, satu dari sembilan Wali Songo. Kiai Muhammad Khalil dilahirkan pada 11 Jamadilakhir 1235 Hijrah atau 27 Januari 1820 di Kampung Senenan, Desa Kemayoran, Kecamatan Bangkalan, Kabupaten Bangkalan, Pulau Madura, Jawa Timur. Dia berasal dari keluarga ulama. Pendidikan dasar agama diperolehnya langsung daripada keluarga. Menjelang usia dewasa, ia dikirim ke berbagai pondok pesantren untuk menimba ilmu agama. Sekitar 1850-an, ketika usianya menjelang tiga puluh, Kiai Muhammad Khalil belajar kepada Kiai Muhammad Nur di Pondok Pesantren Langitan, Tuban, Jawa Timur. Dari Langitan, ia pindah ke Pondok Pesantren Cangaan, Bangil, Pasuruan, dan Pondok Pesantren Keboncandi. Selama belajar di pondok-pesantren ini, iabelajar pula kepada Kiai Nur Hasanyang menetap di Sidogiri, 7 kilometer dari Keboncandi. Saat menjadi santri, Muhammad Khalil telah menghafal beberapa matan dan yang ia kuasai dengan baik adalah matan Alfiyah Ibnu Malik yang terdiri dari 1.000 bait mengenai ilmu nahwu. Selain itu, iaadalah seorang hafidz (hafal Alquran) dengan tujuh cara menbacanya (kiraah). Pada 1276 Hijrah 1859, Kiai Muhammad Khalil melanjutkan pelajarannya ke Makkah. Di sana, ia bersahabat dengan Syekh Nawawi Al-Bantani. Ulama-ulama Melayu di Makkah yang seangkatan dengannya adalah Syekh Nawawi al-Bantani (lahir 1230 Hijrah/1814 Masehi), Syekh Muhammad Zain bin Mustafa al-Fathani (lahir 1233 Hijrah/1817 Masehi), Syekh Abdul Qadir bin Mustafa al-Fathani (lahir 1234 Hijrah/1818 Masehi), dan Kiai Umarbin Muhammad Saleh Semarang. Ia adalah orang yang tak pernah lelah belajar. Kendati sang guru lebih muda, namun jika secara keilmuan dianggap mumpuni, makaia akan hormat dan tekun mempelajari ilmu yang diberikan sang guru. Di antara gurunya di Makkah adalah Syekh Ahmad al-Fathani. Usianya hampir seumuranaknya. Namun karena tawaduknya, Kiai Muhammad Khalilmenjadi santri ulama asal Patani ini. Kiai Muhammad Khalil Al-Maduri termasuk generasi pertama mengajar karya Syeikh Ahmad al-Fathani berjudul Tashilu Nailil Amani , yaitu kitab tentang nahwudalam bahasa Arab, di pondok pesantrennya di Bangkalan. KaryaSyekh Ahmad al-Fathani yang tersebut kemudian berpengaruh dalam pengajian ilmu nahwu di Madura dan Jawa sejak itu, bahkan hingga sekarang masih banyak pondok pesantren tradisional di Jawa dan Madura yang mengajarkan kitab itu. Kiai Muhammad Khalil juga belajar ilmu tarikat kepada beberapa orang ulama tarikat yang terkenal di Mekah pada zaman itu, di antaranya Syekh Ahmad Khatib Sambas. Tarikat Naqsyabandiyah diterimanya dari Sayid Muhammad Shalih az-Zawawi. Sewaktu berada di Makkah, ia mencari nafkah dengan menyalin risalah-risalah yang diperlukan para pelajar di sana. Itu pula yangmengilhaminya menyususn kaidah-kaidah penulisan huruf Pegion bersama dua ulama lain, yaitu Syekh Nawawi al-Bantani dan Syekh Saleh as-Samarani. Huruf Pegon ialah tulisan Arab yang digunakan untuk tulisan dalam bahasa Jawa, Madura dan Sunda. Huruf Pegon tidak ubahnya tulisanMelayu/Jawi yang digunakan untuk penulisan bahasa Melayu. Sepulang dari Makkah, ia tersohorsebagai ahli nahwu, fikih, dan tarikat di tanah Jawa. Untuk mengembangkan pengetahuan keislaman yang telah diperolehnya, Kiai Muhammad Khalilselanjutnya mendirikan pondok pesantren di Desa Cengkebuan, sekitar 1 kilometer arah barat laut dari desa kelahirannya. Pondok-pesantren tersebut kemudian diserahkan pimpinannya kepada anak saudaranya, sekaligus adalah menantunya, yaitu Kiai Muntaha. Kiyai Muntaha ini berkahwin dengan anak Kiyai Muhammad Khalil bernamIa sendiri mengasuh pondok pesantren lain di Bangkalan. Kiai Muhammad Khalil juga pejuangdi zamannya. memang, saat pulangke Tanah Air ia sudah uzur. Yang dilakukannya adalah dengan pengkader para pemuda pejuang di pesantrennya untuk berjuang membela negara. Di antara para muridnya itu adalah KH Hasyim Asy'ari (pendiri Pondok-pesantrenTebuireng, Jombang, dan pengasas Nahdhatul Ulama), KH Abdul Wahhab Hasbullah (pendiri Pondok-pesantren Tambakberas, Jombang); KH Bisri Syansuri (pendiri Pondok Pesantren Denanyar), KH Ma'shum (pendiri Pondok Pesantren Lasem, Rembang), KH Bisri Mustofa (pendiri Pondok-pesantren Rembang), dan KH As'ad Syamsul `Arifin (pengasuh Pondok-pesantren Asembagus, Situbondo). Kiai Muhammad Khalil al-Maduri wafat dalam usia yang lanjut, 106tahun, pada 29 Ramadan 1341 Hijrah, bertepatan dengan tanggal 14 Mei 1923 Masehi

BUKAN KESESATAN BENAR MENUSUK KALBU

Bukan Kesesatan Benar Menusuk Kalbu,
comments Oleh : MH Ainun Najib (Cak Nun) Contents from : Padhangmbulan.com
Jangankan menjadi Nabi: jadi manusia saja, siapa yang benar-benar lulus? Alangkah mengagumkan sahabat-sahabat yang gagah menyertakan kata Ulama, Kiai, Ustadz, Syekh, Maulana, di depan namanya. Yang tanpa hati ragu memakai surban di kepalanya, mengenakan jubah semampir pundaknya, terlebih lagirangkaian butir tasbih di jari-jemarinya. Apakah beliau sangat meyakini diri, ataukah setiap kali perlu meyakin-yakinkandiri. Adapun ilmuwan, cendekiawan, seniman, budayawan, Begawan, Undagi, Ulil Abshar, Ulil Albab, Ulin Nuha, terlebih lagi wadag-wadag seperti Profesor, Doktor, Profesional, Pejabat, Presiden: di satu sisi itu adalah perjalanan kebenaran dan kemuliaan, di sisi lain itu adalah "mata'ul ghurur", perhiasan dunia, serta "la'ibun wa lahwun", permainan dan senda gurau. Pakai common sense saja: adakah kaki telah melangkah sebagaimanayang dimaksudkan dulu oleh Peciptanya. Adakah tangan telah mengerjakan mendekati gagasan Pembikinnya. Adakah mata telah melihat, telinga telah mendengar, akal telah mengolah ilmu dan wacana, mulut telah memakan segala sesuatu yang dulu merupakan visi missi Pihak yang merancangnya..

Monday, January 17, 2011

*SUNGGUH TINGGI DRAJAT INSAN YG BRBAKTI PD K2 ORANG TUAnya*

Taat kepada orang tua, sekalipun orang tua kita bodoh, beda agama sekalipun. selama memberitahukan yang baik, ya ikuti saja. Jangan mentang-mentang beda agama kita bertindak sembarangan. Walaupun beda agama orang tua yang melahirkankita tetap harus kita hormati. Lebih-lebih seagama. Termasuk mertua sekalipun. Lihat seperti kisah Uwaisy Al Qarny, kenapa beliau di angkat menjadi wali. Karena taatnya beliau pada orang tua samapai beliau itu hidup pada jaman Nabi tapi beliau tidak pernah bertemu dengan Nabi Saw, karena kesibukannya mengurus ibunya yang sakit, dan siangnya beliau menggembala kambing. Bahkan beliau pernah menggendong ibunya dari Yaman sampai baitillahAl Haram untuk melakukan ibadah haji. Ditempat yang lain Rasulullah Saw, mewasiatkan kepada Sahabat Abu  Bakar untuk menyampaikan salam dan memberikan gamis dan mengamanatkan Sahabat Abu Bakar untuk memintakan doa dari Uwais. Bayangkan Rasulullah Saw sangat tawadhu’nya meminta doa dari Uwais, seorang makhluk paling utama, dan para penghulu dari para Nabi. Meminta doa yang hakikatnya untuk umat, karena beliau sendiri sudah lebih-lebih. Ini pelajaran untuk kita agar rendah hati. Pada masa Sahabat Abu Bakar belum bisa ditemukan, dan amanatRasulullah Saw itu baru  bisa disampaikan pada masa Sahabat Umar menjadi Khalifah, beliau sendiri dan Sayidina Ali yang menyampaikan salam dan titipan Rasulullah Saw itu. Karena dalamnya ma’rifatnya Uwais Al Qarni beliau mengenal siapa saja yang datang menghapirinya; katanya: Asalam Alaik Umar bin Khatab amirul mukminin, asalam alaika  Amirul Mukminin Arabi’ Ali bin Abi Thalib. Itu Karena dalamnyama’rifatnya beliau padahal belumpernah saling bertemu. Karena taatnya pada orang tua Uwais kenal dengan Allah. Karena taatnya pada orang tua Uwais diangkat menjadi wali, bahkan sayid at tabiin. Karena taat dan hormatnya Uwais sampai mendapatkan gamisnya (pakaian) dari Rasulullah Saw Padahal tidak pernah bertemu Beliau SAW Yang kedua adalah taat Uwais kepada gurunya yang mengenalkan dirinya kepada Allah Ta'alaa.  Guru yang  menuntuk menjauhkan dari kesyirikan. Mana yang menjadi sifat Allah dan manayang bukan, dan guru yang mengenalkan pada mana yang halal dan mana yang haram. Dan beliau khidmah pada gurunya sehingga menjadi wali. Kita membaca dan mengaji tentang wali dalam kitab ini  bukan untuk menjadi wali tapi untuk meniru mereka, dalam tingkah laku. Mudah-mudahan kita mendapatkan keberkahan doa belia-beliau, dan juga keturunan-keturunan kita semua. Inysa Allah doa yang kita mohonkan dkabulkan Allah swt. Wallah A’lam.

Thursday, December 30, 2010

NAMA,TUGAS&SIFAT2 MALAIKAT


Nama dan tugas para Malaikat Di antara para malaikat yang wajib setiap orang Islam ketahui sebagai salah satu Rukun Iman , berdasarkan Al Qur'an dan hadits . Nama (panggilan) berserta tugas-tugas mereka adalah sebagai berikut: Jibril - Pemimpin para malaikat, bertugas menyampaikan wahyu dan mengajarkannya kepada paranabi dan rasul. Mikail - Membagi rezeki kepada seluruh makhluk. Israfil - Meniup sangkakala (terompet) pada hari kiamat. Munkar dan Nakir - Memeriksaamal manusia di alam barzakh . *.Raqib dan 'Atid - MEncatat amal manusia di dunia. [ rujukan? ] Izrail - Mencabut nyawa seluruh makhluk. Ridwan - Menjaga pintu syurga. Malik - Pemimpin Malaikat Zabaniah dan penjaga neraka. Zabaniah - 19 malaikat penyiksadalam neraka yang bengis dan kasar. [2] Hamalat al 'Arsy - Empat malaikat pembawa 'Arsy Allah , pada hari kiamat jumlahnya akan ditambah empat menjadi delapan. [3] Harut dan Marut - Dua Malaikat yang turun di negeri Babil . Darda'il - Malaikat yang mencari orang yang berdo'a, bertaubat, minta ampun dan lainnya pada bulan Ramadhan . [4] *.Hafazhah (Para Penjaga): [5] [6] Kiraman Katibin - Para malaikatpencatat yang mulia, ditugaskan mencatat amal manusia. [7] [8] Mu’aqqibat - Para malaikat yang selalu memelihara/ menjaga manusia dari kematian sampai waktu yang telah ditetapkan yang datang silih berganti. [9] [10] Arham - Malaikat yang diperintahkan untuk menetapkan rejeki, keberuntungan, ajal dan lainnya pada 4 bulan kehamilan. Jundallah - Para malaikat perang yang bertugas membantu nabi dalam peperangan. [11] [12] [13] *.Ad-Dam'u - Malaikat yang selalu menangis jika melihat kesalahan manusia. *.An-Nuqmah - Malaikat yang selalu berurusan dengan unsur apidan duduk disinggasana berupa nayala api, ia memiliki wajah kuning tembaga. *.Ahlul Adli - Malaikat besar yang melebihi besarnya bumi besera isinya dikatakan ia memiliki70 ribu kepala. *.Ar-Ra'd - Malaikat pengatur awan dan hujan. [14] [15] *.Malaikat Berbadan Api danSalju - Malaikat yang setengah badannya berupa api dan salju berukuran besar serta dikelilingi oleh sepasukan malaikat yang tidak pernah berhenti berzikir. [16] *.Penjaga Matahari - SembilanMalaikat yang menghujani matahari dengan salju. [17] [18] *.Malaikat Rahmat - Penyebarkeberkahan, rahmat, permohonanampun dan pembawa roh orang-orang shaleh, ia datang bersama dengan Malaikat Maut dan Malaikat `Adzab. [19] *.Malaikat `Adzab - Pembawa roh orang-orang kafir, zalim, munafik, ia datang bersama dengan Malaikat Maut dan Malaikat Rahmat. [20] *.Pembeda Haq dan Bathil - Para malaikat yang ditugaskan untuk membedakan antara yang benar dan salah kepada manusia dan jin. [21] *.Penentram Hati - Para malaikat yang mendoakan seorang mukmin untuk meneguhkan pendirian sang mukmin tersebut. [22] *.Penjaga 7 Pintu Langit - 7 malaikat yang menjaga 7 pintu langit. Mereka diciptakan oleh Allah sebelum Dia menciptakan langit dan bumi . [23] *.Pemberi Salam Ahli Surga - Para malaikat yang memberikan salam kepada para penghuni surga. [24] *.Pemohon Ampunan Orang Beriman - Para malaikat yang terdapat disekeliling 'Arsy yang memohonkan ampunan bagi kaum yang beriman. [25] *.Pemohon Ampunan Manusia di Bumi - Para malaikat yang bertasbih memuji Allah dan memohonkan ampun bagiorang-orang yang ada di bumi. [26] Nama Malaikat Maut dikatakan Izrail , tidak ditemukan sumbernya baik dalam Al Quran maupun Hadits. Kemungkinan namamalaikat Izrail didapat dari sumber Israiliyat . Dalam Al Qur'an dia hanya disebut Malak al-Maut atau Malaikat Maut . Malaikat Jibril, walau namanya hanya disebut dua kali dalam Al Qur'an, ia juga disebut di banyak tempat dalam Al Qur'an dengan sebutan lain seperti Ruh al-Qudus, Ruh al-Amin/ Ar-Ruh Al-Amin dan lainnya. Dari nama-nama malaikat di atas ada beberapa yang disebut namanya secara spesifik didalam Al Qur'an, yaitu Jibril (QS 2 Al Baqarah: 97,98 dan QS 66 At Tahrim: 4), Mikail (QS 2 Al Baqarah:98) dan Malik (QS Al Hujurat) dan lain-lain. Sedangkan Israfil, Munkardan Nakir disebut dalam Hadits . Wujud Malaikat Wujud para malaikat telah dijabarkan didalam Al Qur'an ada yang memiliki sayap sebanyak 2, 3dan 4. surah Faathir 35:1 yang berbunyi: “ Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, Yang menjadikanmalaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang)dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (Faathir 35:1) ” Kemudian dalam beberapa hadits dikatakan bahwa Jibril memiliki 600 sayap, Israfil memiliki 1200 sayap, dimana satu sayapnya menyamai 600 sayap Jibril dan yang terakhir dikatakan bahwa Hamalat al-'Arsy memiliki 2400 sayap dimana satu sayapnya menyamai 1200 sayap Israfil. Wujud malaikat mustahil dapat dilihat dengan mata telanjang, karena mata manusia tercipta dari unsur dasar tanah liat keringdari lumpur hitam yang diberi bentuk [27] tidak akan mampu melihat wujud dari malaikat yang asalnya terdiri dari cahaya, hanyaNabi Muhammad SAW yang mampu melihat wujud asli malaikat bahkansampai dua kali. Yaitu wujud asli malikat Jibril . [28] Mereka tidak bertambah tua ataupun bertambah muda, keadaan mereka sekarang sama persis ketika mereka diciptakan. Dalam ajaran Islam, ibadah manusia dan jin lebih disukai oleh Allah dibandingkan ibadah para malaikat, karena manusia dan jin bisa menentukan pilihannya sendiriberbeda dengan malaikat yang tidak memiliki pilihan lain. Malaikat mengemban tugas-tugas tertentudalam mengelola alam semesta. Mereka dapat melintasi alam semesta secepat kilat atau bahkan lebih cepat lagi. Mereka tidak berjenis lelaki atau perempuan dan tidak berkeluarga. Sifat Malaikat Sifat-sifat malaikat yang diyakini oleh umat Islam adalah sebagai berikut: 1.Selalu bertasbih siang dan malam tidak pernah berhenti. [29] 2.Suci dari sifat-sifat manusia danjin, seperti hawa nafsu, lapar, sakit, makan, tidur, bercanda, berdebat, dan lainnya. 3.Selalu takut dan taat kepada Allah. [30] [31] 4.Tidak pernah maksiat dan selalumengamalkan apa saja yang diperintahkan-Nya. [32] 5.Mempunyai sifat malu. [33] 6.Bisa terganggu dengan bau tidak sedap, anjing dan patung. [34] 7.Tidak makan dan minum. [35] 8.Mampu merubah wujudnya. [36] 9.Memiliki kekuatan [37] [38] dan kecepatan cahaya. [39] Malaikat tidak pernah lelah dalam melaksanakan apa-apa yang diperintahkan kepada mereka. Sebagai makhluk ghaib, wujud Malaikat tidak dapat dilihat, didengar, diraba, dicium dan dirasakan oleh manusia , dengan kata lain tidak dapat dijangkau oleh panca indera , kecuali jika malaikat menampakkan diri dalam rupa tertentu, seperti rupa manusia. Ada pengecualian terhadap kisah Muhammad yang pernah bertemu dengan Jibril dengan menampakkan wujud aslinya, penampakkan yang ditunjukkan kepada Muhammad inisebanyak 2 kali, yaitu pada saat menerima wahyu dan Isra dan Mi'raj . Beberapa nabi dan rasul telah di tampakkan wujud malaikat yang berubah menjadi manusia, seperti dalam kisah Ibrahim , Luth , Maryam , Muhammad dan lainnya. Berbeda dengan ajaran Kristen dan Yahudi , Islam tidak mengenal istilah "Malaikat Yang Terjatuh" (Fallen Angel). Azazil yang kemudian mendapatkan julukan Iblis , adalah nenek moyang Jin , seperti Adam nenek moyang Manusia . Jin adalah makhluk yangdicipta oleh Allah dari ' api yang tidak berasap', sedang malaikat dicipta dari cahaya . Tempat yang tidak disukai Malaikat Menurut syariat Islam ada beberapa tempat dimana para malaikat tidak akan mendatangi tempat (rumah) tersebut dan adapendapat lain yang mengatakan adanya pengecualian terhadap malaikat-malaikat tertentu yang tetap akan mengunjungi tempat-tempat tersebut. Pendapat ini telah disampaikan oleh Ibnu Wadhdhah , Imam Al-Khaththabi , dan yang lainnya. Tempat atau rumah yang tidak dimasuki oleh malaikat itu diantara lain adalah: 1.Tempat yang didalamnya terdapat anjing , (kecuali anjing untuk kepentingan penjagaan keamanan, pertanian dan berburu); [40] [41] 2.Tempat yang terdapat patung ( gambar ); [42] 3.Tempat yang didalamnya ada seseorang muslim yang mengancungkan dengan senjata terhadap saudaranya sesama muslim; [43] 4.Tempat yang memiliki bau tidak sedap atau menyengat. [44] Kesemuanya itu berdasarkan dalil dari hadits shahih yang dicatatat oleh para Imam, diantaranya adalah Ahmad, Hambali, Bukhari, Tirmidzy, Muslim dan lainnya. Tidaksedikit nash hadits yang menyatakan bahwa malaikat rahmat tidak akan memasuki rumah yang di dalamnya terdapatanjing dan pahala pemilik anjing akan susut atau berkurang. Malaikat Jibril pun enggan untuk masuk ke rumah Muhammad sewaktu ia berjanji ingin datang ke rumahnya, dikarenakan ada seekor anak anjing di bawah tempat tidur. [45] Malaikat Rahmatpun tidak akan mendampingi suatu kaum yang terdiri atas orang-orang yang berteman dengan (memelihara) anjing.

Tuesday, December 14, 2010

SEORANG WANITA SETARA 1000 LAKI-LAKI

Di sebuah masjid di perkampugan di negara timur tengah ada kisah nyata, Ketika itu menjelang matahari terbenam.namun di kejauha masih ada sekelompok anak-anak sedang Menggaji di sebuah surau, di Temani oleh gurumereka, kebetulan mereka sedang belajar Al Quran dan di bimbing oleh sang guru itu sendiri.Tiba-tiba masuk seorang anak kecil yang ingin bergabung bersama mereka, usinya sekitar 9tahun.namun Sebelum mempersilahkan anak kecil tadi bergabung dengan kelompok yanglain, sang guru berinisiatif Melihat kemampuaya. Kemudian sang guru bertanya: “Apakah kamu hafal surat DalamAl Quran?” Anak itu menjawab: “Ya” jawabnya singkat Sang guru melanjutkan: “Kalau begitu coba kamu hafalka surat dalam jus Amma?” Kemudian Sang anak:“Membacakan Beberapa surat yang ada dalam jus Amma dan membacanya dengan lancar”. Ternyata sang guru semakin penasaran, dengan kehadiran tamu kecilnya itu, guru Menanyakan Kemudian lagi “Apakan kamu hafal surat tabaraka (Al Muluk)?” Sang Anakmenjawab: “ya” Kemudian membacanya lagi, ternyata anak kecil tadi membaca dengan baik dan bernyanyi Lancar.Kemudian guru tidak berhenti sampai di situ,sang guru bertanya lebih jauh, “Apakah kamu hafal surat An Nahl?” Sang anak menjawab “ya “dan membacanya dengan baik dan lancar pula.Kemudian guru menguji bernyanyi dengan surat yang lebih panjang,” Apkah kamu hafal surat Al Baqarah? “Sang anak menjawab dengan jawaban yang sama, kemudian membaca dengan baik dan benar.Akhirnya guru bertanya, untuk yang terakhir kalinya “Apakah kamu hafal Al Quran” Sang anak menjawab “Ya”. Kemudian guru mempersilahkan anak tadi bergabung bersama kelompoknya,menjelang Magrib menemui guru setelah anak kecil tadi, berpesan “Besok, Jika kamu datang lagi kemasjid ini, tolong ajaklah orang tuamu. Aku akan Berkenalan dengan mereka” Baik “jawab sang anak. Ke esokan harinya. Bertemulah sang guru dengan ayah anak itu, namun guru tersebut sedikit terkaget-kaget dan keheranan. Sebelum itu berlangsung lama, sang ayah menjelaskan “aku tahu, anda tidakakan percaya aku adalah ayah dari anak ini.namun rasa heran anda kan aku jawab, Bahwa di belakang anak ini ada seorag ibu yang kekuatanya sama dengan seribu laki-laki. aku katakan pada anda Bahwa di rumah, aku masih memiliki tiga anak yang semuanya hafal Al Quran Sedangkan anakku yang perempuan berumur 4 tahuntelah hafal jus amma. Bagaimana ibunya bisa Melakukan itu? “Tanya guru itu dengan kebingungan...

Saturday, December 11, 2010

DI SEBALIK RAUT SYURGAWI


Apa maknanya menutup helai rambutmu dgn kerudung
Jk hati brselubung dengki bak tebalnya mendung
Apa guna melekatkan jilbab dtubuh
Jika perangai slalu brselindung rasa angkuh
Raut syurgawi yg kerap kau tampilkan
Tetapi stiap hembus aroma nafasmu umpama sakar yg memedihkan
Kalaupun karena menjalankan "Firman" engkau mnyembunyikan aurat
Jaganlah puji sanjung tawan hati stiap lelaki yg kau harap
                                     Na'udzubillah
                                 Baiknya kau telanjangi hatimu
                                       Sebelum maut menyapa dirimu...
                                     By; cahtop

Wednesday, December 8, 2010

SAYIDAH FATHIMAH; wasilah dzuriyah Nabi

Banyak pertanyaan kenapa keturunanNabi Saw. dari Sayidah Fathimah tidak diturunkan dari anak lelaki Nabi Saw. Padahal nasab dihubungkan pada laki-laki. Apa dasarnya? Pertama, Untuk menjawab jahiliatul arab; ‘alladzi yatasaabun biauladiha’, mereka yang fanatik sekali terhadap anaklelakinya. Untuk menjawab ini Rasulullah  Saw. bersabda “kulu bani anbiya yantami ila abihi, setiap keturunannabi terhubung melalui ayahnya. Karena para nabi terdahulu tidak mengalami sebagaimana yang dialami oleh Rasulullah Saw. Maka dijadikan keturunan mereka dari lelaki. Dimana hidupnya Nabiyullah Zakaria, Nabiyullah Yahya, Nabiyullah Musa dan lain sebagainya, mereka tidak taasub,fanatik terhadap anak lelakinya. Tapi berbeda dengan masyarakat Arab saat itu. Sehingga nilai seorang wanita sangat terpojok sekali. Ini dijawab oleh Allah, karena munculnya pendapat-pendapat orang  mengatakan:’ bahwa sayidah Fathimah adalah perempuan, tidak mungkin keturunan Rasulullah Saw. dari perempuan, berarti kan putus. Rasulullah Saw. dianggap abtar”. Dijawab oleh Allah Taala apa? ‘Inna ‘Athoinaka al Kautsar, fasholli lirabbika wanhar inna Syani’aka huwa al abtar’. Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah sholat karena Tuhanmu dan berkorbanlah. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus (QS: AL Kautsar:1-3). Kalimah "huwa al Abtar",  dialah yang terputus (keturunannya), kepada siapa? Kaum jahiliyah yangmenyerang dan menuduh Rasulullah: bahwa 'Rasulullah tidak punya keturunan lelaki'. Jadi huwa, ‘dia’ (dialah yang terputus) dalam ayat terakhir itukembali pada yang mengejek Rasulullah Saw. Darisinilah Sayidah Fathimah’ melahirkan Al Hasan dan Al Husain.Dari asbat, keturunan inilah melahirkan tokoh-tokoh a’imah, para imam besar. Termasuk Imamuna Syafi’i sendiri diturunkan daripada ibu katurunan Sayidah Fathimah. Karena ibunya Imam Syafi'i adalah Hababah Fathimah binti Abdullah alMahith Fathimah bin Hasan al Mutsana bin Hasan As sibthi bin Alibin Abi Thalib. Jadi Imam Syafi'i sendiri walaupun dari pihak perempuan masih ada tetesan darah  dari Musthofa Saw. Sampai Rasulullah Saw. sendiri mengatakan: “Khairul qurun qorni… sampai hadis Wakhtarallahu min bani Adam Fulan …al Fulan, min bani Hasyim… sebelum Bani Hasyim Wakhtara al Quraisy”. Dari keturunan Adam Allah memilih Quraisy. Keturunan Quraisy siapa? Imam empat tidak terlepas al Quraisy, Khulafaur Rasyidin tidak terlepas dari al Quraisyi. Banyak yang bertemu di Ka’ab. Rasulullah bin Abdullah bin Abdu Mthalib bin  Hasyim bin Abdi Manafbin Qushoy bin Kilab bin Ka’ab. Nah, dari sini ada yang ketemu di Luay ada yang bertemu di Abdi Manaf. Jadi Khulafaur Rasyidin termasuk dalam sabda Nabi; Wahktara min Quraiysy, Waktara al Hasyimi. Dari Quraisy pilih lagi menjadi al Hasyimi dari al Hasyimi di pilih lagi Bani Muthalibi, sampai Bani Fathimah binti Rasulullah."Jaalallahu Ahli Baiti min Fathimah wa Ali waana ashobihima wawaliyuhumma", Ya Allah jadikan ahli baitku dari Fathimah dan Ali Aku adalah kelompok  mereka danpelindung mereka, Itu sabda Nabi. Kedua, untuk menyatakan keturunan dari anak perempuan bisa lahir orang-orang yang hebatseperti al Hasan dan Husain. Ketiga, kalau siti Maryam sebagai wanita yang paling utama pada zamannya bisa melahirkan orang hebat: Isa bin Maryam, maka Sayidah Fathimah sebagai wanita yang paling utama fi jamanih, pada jamannya bisa melahirkan keturunan yang hebat pula: al Hasan dan Husain. Wallahu A’lam

KESAKSIAN ALLAH SWT tentang risalah&keistimewa'an Kanjeng Nabi

Allah Swt. memberikan dasar kepada kita; kaum beriman: al Quran dan sunah Nabi.  Yang dibawa oleh Jibril As,  disebut al Quran al Adzim. Kemudian sunah atau hadis nabi dibagi menjadi dua, ada yang disebut hadis ada pula yang disebut hadis qudsi. Keduanya banyak di pakai untuk menguatkan kedudukan al Quran al Karim.  Sementara hadis qudsi mempunyai keistimewaan lain, yaitu untuk menunjukan bagaimana hubungan Rasulullah Saw. dengan Allah Swt. Jadi Al Quran maupun hadis qudsi sama-sama menunjukan istimewanya kedudukan Nabi Muhammad Saw. disisi Allah Swt. Al Quran al Adzhim mempunyai duafungsi. Pertama fungsinya sebagaidasar-dasar ajaran. Fungsi pertama ini mencakup beberapa hal penting: pertama adalah hukum, masalah perintah  dan lainsebagainya, ini terangkum dalam Fiqh; selanjutnya akidah atau tauhid; kemudian tasawuf dan terakhir sejarah (tarikh). Fungsi kedua al Quran adalah sebagai dasar dari keyakinan kebenaran Islam. Atau dapat dikatakan juga sebagai syahadah, kesaksian, bukti dari Allah Swt. atas kebenaran Rasulullah Saw. atas semua yang dibawanya dan disampaikan olehnya. Serta sebagai bukti istimewanya kedudukan Nabi Saw. disisi Allah Swt. Semisal kesaksian Allah Swt. bahwa Nabi Muhammad adalah benar-benar Rasul Allah Swt. Kesaksian-kesaksian Allah Swt. pada Nabi Muhammad diantaranyakesaksian akan sipat, karakter dan fisiknya; “Laqod jaakum Rasulun min anfusikum 'Azizun alaihi ma anittum harishun alaikumbil mu'minina Ro'ufurrohim” (QS: at Taubat: 128). Allah Taala yang menugaskan Nabi sebagai utusan tidak sekedar memerintah, tetapi juga Allah Swt. menerangkan  kedudukan yang di perintah. Mulai dari fisiknya, karakternya, pribadinya dan lain sebagainya, sebagaimana tergambar dalam ayat tersebut. Bukan sekedar memerintah, seperti kebiasaan kita memerintah. Allah Ta'ala menguatkan kedudukan yang di perintah, dari segi fisik anatominya sampai disebutkan semua dalam al Quran al Adzim. Allah Ta'ala yang menciptakan, menyaksikan, membuktikan kebesaran, keutamaan ciptaan-Nya. Untuk siapa kesaksian Allah Swt. tersebut? Untuk umat. Supaya dengan mudah umat dapat menerima ajaran-ajaran yang dibawanya. Kita bisa mengatakan; yang  menciptakan saja menyaksikan, mengakui kebesarannya, kalau kita yang termasuk ciptaanNya tidak mau menyaksikan kebesaran Nabi Muhammad Saw., keterlaluan. "Laqod jaakum Rasulum min anfusikum", sungguh kami telah mendatangkan kepada kalian  manusia, Rasulun, seorang utusan.Utusan yang bagaimana? Allah Ta'ala disini menekankan dengan mengatakan:"min anfusikum", dari kalian jenis manusia. Bukan manusia biasa, tapi manusia luar biasa. Di buktikan dengan keluarbiasaan Rasulullah apa?  “‘Azizun alaihi ma annitum”, menanggungkan derita umat, yang pertama. kedua “Harisun alaikum ”, rasa cinta pada umat. Yang ketiga “bilmuminina Ro’ufurrohim”, rasa kasih sayang pada kaum beriman. Tiga sipat itu seharusnya dimiliki seorang mubaligh. Keberhasilan seorang mubaligh bergantung sebarapa besar rasa ‘azizun alaihi ma annitum’ dalam dirinya. Sebab, itulah dasar pertama untuk mengajak kejalan Allah. Mubaligh harus pula membawa misi“Harishun alaikum”, dan tentu saja, “Bil mukminina Roufurrohim”. Bila mubaligh bisa membawa ini, dalam amar ma’rufnahi munkar yang dilakukannya, dia tidak akan mendahulukan hawa nafsu. Perumpamaan 'bilmukminina roufurrohim', seperti kasih sayangorang tua terhadap anaknya. Kerasnya orang tua terhadap anak bukan berarti kebencian, kerasnya orang tua terhadap anak bukan berarti kekejaman, kerasnya orang tua terhadap anak walaupun lahirnya kelihatan keras tapi penuh arti kasih sayang. Seperti anak kecil yang digandeng orang tuanya ketika menyebrang jalan, kendaraan hilirmudik tak beraturan, apakah ketika anak lari akan dibiarkan begitu saja, karena orang tua kesal,  semisal. Anak kemudian ditarik oleh orang tuanya dengan keras. Karena apa? Kalau kamu lari, pasti tertabrak mobil atau paling tidak tertabrak sepeda. Tarikan keras yang dilakukan orang tua pada anaknya dalam kondisi seperti itu, bukan karena marah bukan pula karena  dendam. Tapi karena sayang. Kalau dendam atau marah sewaktu-waktu kesal, akan dibiarkan. Itu dendam. Akhirnya masa bodoh; mau hidup atau mati terserah. Bukankah begitu. Orang tua terhadap anak, tidak ada istilah masa bodoh, karena apa? Karena rasa sayang atau dalam al Quran disebut sebagai“Bilmu'minina roufurrohim”. Ini sifat Rasul Saw.,ini tidak dimiliki oleh siapapun secara sempurna. Maka bila kita ‘amar ma'ruf nahimunkar’, prinsip “bilmu'minina roufurrohim”, harus kita pegangbetul. Sebab nahi munkar dengan mendahulukan nafsu mana  mungkin akan berhasil. Sesaat mungkin orang takut. Seperti kasus minuman keras. Dalam amarma’ruf atas kasus ini kita selalu menitik beratkan kemunkaran itu hanya pada apa yang diminum, khomr. Lalu kita hancurkan, pabriknya di robohkan. Apa dengan membrantas minuman keras itu mereka pasti sembuh  atau spontan dengan itu mereka akan  sembuh. Orangnya yang seharusnya anda tuju, bukan justru minuman keras yang anda habisi. Bagaimana kita menyembuhkan si peminum,  si pecandu itu? Itulah tugas kita. Kalau kita tidak penuh kasih sayang pada mereka dalam menanganinya,  tidak mungkin mereka akan sembuh. Dan kalau kita mendahulukan hawa nafsu, mana mungkin mereka akan mengerti kalau di sayangi. Ini pula yang banyak menyebabkan dakwah kita tidak berhasil. Nah Rasulullah Saw. telah di didik betul sehingga betul-betul memiliki  tiga sifat itu. Hal yang demikian membuahkan “wainaka laala Khuluqin ‘adzim”, sungguhengkau Muhammad memiliki pekerti yang sungguh mulia (QS: alQalam: 4). Sehingga ayat-ayat:"Azizun alaihii ma annitum”, “harishun alaikum”, “bilmukminina roufurrohim”, hadis "Umirtu liutamimma makairal akhlak", lebih memperkuat 'Wainnaka laala kulukin adzim', sempurnanya pekerti yang dimiliki oleh Rasulullah Saw. Kesaksian Allah Taala terhadap kerasulan diantarnya adalah “ Yasiin. Wal Quranul hakim. Innaka Laminal mursalin ” (QS: Yasin: 1-3). Kesaksian itu turun pada saat Rasulullah Saw.  merasakan bagaimana beratnya menundukan mereka, supaya mereka beriman. Bukan beratnya menjadi Rasul. Seperti halnya seseorang yang menjadi polisi, beratnya bukan karena statusnya, tapi bagaimanamenyadarkan masyarakat, supayatidak berbuat kejahatan yang merugikan dirinya, merugikan masyarakat. Tanggung jawab itu, lebih berat dari status yang disandangnya. Itu baru tingkat bawah. Kalau Rasul sudah tidak bisa di buat bandingan. Kronologi turunnya ayat tersebut (asbab al wurud) bermula pada waktu itu RasulullahSaw. memikirkan bagaimana caranya supaya orang-orang kufar jahiliah beriman atas risalahyang dibawa oleh Rasulullah  Saw. Mayoritas dari mereka lari dan tidak beriman, apalagi sampai maumengakui risalah Rasulullah Saw. Tegas Allah taala menurunkan ayat: ” Yasiin. Wal Quranul hakim. Innaka Laminal mursalin”, wahai Yasin, demi al Quran yang mulia. Sungguh engkau sebenar-benarnya utusan.Seakan-akan Allah Swt berfirman: “Andaikata  mereka tidak mau mengakui wahai Muhammmad engkau utusanKu Aku yang akan mengakuimu; engkau adalah utusanKu. ‘Engkau sebenar-benar utusan’. Sampai pula turun: "arrahman alamal Quran, kholaqol insana allamahul bayan", siapa yang dimaksud dalam ayat ini? Yaitu Rasulullah Saw. Dalam surat al ‘Alaq Allah Swt berfirman: "Iqro bismirobbikaladzi kholaq, kholaqo al insana min ‘alaq, iqro warobbuka al akrom" (QS: al ‘Alaq: 1-3), kepada siapa pertama kali ayat ini ditujukan? Pada Rasulullah Saw. Dalam surat al Hujurat ayat 13,  Allah Swt. Berfirman:"Inna akromakum indallahi atqoqum", sesungguhnya yang paling mulia diantara kalian adalah orang yang paling taqwa diantara kalian. Siapa yang dimaksud dengan'al akram wal atqo’ dalam ayat tersebut? Rasulullah Saw. Kalau kita ditanya siapa yang paling mulia? Kita harus menjawab Rasulullah Saw. sebab beliaulah orang yang paling taqwa. Oleh sebab itu, kalau ingin menjadiorang yang taqwa. Tidak ada caraselain mengikuti (ittiba’) meniru dan mencontoh teladan Sayidina Muhammad Saw., dijamin dia akan termasuk orang yang taqwa. Dari apa yang telah saya uraikan,kita akan  mengakui, mengetahui dan meyakini bahwa Rasulullah Saw. adalah orang yang istimewa, dan seorang manusia yang berbeda dari manusia pada umumnya. Sebab itu pula  kalau ada orang mengatakan atau minta disamakan dengan Rasulullah Saw., adalah orang yang menghayal. Sama darimana? Dia tidak mendapat penyaksian dari Allah Swt. Sementara Rasulullah  Saw. disaksikan: akhlak, susunan antominya, susunan fisiknya dan sebagainya.  Yang menciptakannya sendiri yang menyaksikan, Allah Swt. Bukankahlebih akurat! Darimana bisa-bisanya kita berani menafsirkan Rasulullah manusia biasa. Lalu bagaimana dengan ayat; “Qul inama ana basyarum mislukum” (QS: al Kahfi: 110)? Maksud ayat itu bahwa pesan-pesan kerasulan Nabi Muhammad Saw. dapat diterima dengan mudah olah manusia. Karena Rasulullah Saw. sendiri adalah manusia. Itulah maksud ayat al Quran diatas. Memberi kesadaran pada umat bahwa Allah Swt. telahmempermudah manusia (litashil al umat) untuk menerima ketentuanNya melalui utusan dari golongan manusia pula. Dan itu merupakan salah satu dari sekian rahmatNya. Basyar, manusia dalamayat itu bukan berarti menyamakan Rasulullah dengan kedudukan manusia biasa. Tidak! “Qul inama ana basyarum mislukum”, kami ini sepertis kalian; berbicara, bermata, bertelinga. Manusia, sama-sama manusia, Mistlukum, seperti kalian. Akan tetapi kata ‘mistlukum’ tidak bisa dikatakan berarti samasekali sama atau persis sama. Rasul dari kalangan manusia yaitu untuk memudahkan umat. Sebab Seandainya Rasul dari kalangan Jin, akan menyulitkan manusia, sebab jin tidak terlihat. Kalaupun terlihat manusia pasti lari. Sementara malaikat tidak terkenakewajiban: “Qu anfusakum wa ahlikum nara”(QS: at Tahrim), menjaga diri dan keluarga dari apineraka. Sebab malaikat tidak punya anak serta tidak punya istri. Lalu siapa yang berperan menjadi utusan atau rasul? Jawabannya adalah manusia. Dan manusia yang menjadi rasul itu adalah Nabi Muhammad Saw. Dalam membahas Ahlu Sunah kita jelaskan terlebih dahulu fungsi al Quran sebagai saksi kerasulan dankeistimewaan Nabi Muhammad Saw. Supaya kita tahu sumber-sumbernya dahulu. Sehingga kita dapat mengetahui bahwa Rasulullah Saw. Sebagai sumber utama Ahlu Sunah adalah manusia luar biasa yang karakter, fisik dan perjalanan hidupnya di abadikan dalam al Quran.

Sunday, December 5, 2010

ADAB DLM PENULISAN SANG PENCIPTA ALAM,ROSUL NYA&SAHABAT NABI


Seharusnya menuliskan nama Rasul atau Nabi dengan gelarnya. Begitu juga dengan para sahabat nabi Muhammad Saw, yang telah mendapatkan ridha Allah Swt, sehingga mendapatkan sebutan “Radiyyallahu  ‘anhum/anhuma”. Khusus untuk Nabi Muhammad Saw, perintah untuk membacakanshalawat apabila namanya disebutkan, bukan sekedar perintah manusia, tetapi perintah dari Allah SAwt. Dalam Al Quran disebutkan, “ sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikt-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kalian untuk Nabi, dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya. “ (QS:Al Ahzab: 56). Jika Allah Swt dan malaikat saja bershalawat kepada Nabi Saw, junjungan kita, kitapun harus demikian. Dalam menulis nama Allah dalam suatu tulisan, pertama kita tulis dengan lengkap, yaitu Allah subhanahu wataala (SWT) atau Allah taala saja. Selanjutnya bolehkita tulis Allah saja, tetapi denganniat dan harapan agar para pembacanya menambahkan sendiribacaan Subhanahu wa Taala (SWT) atau Taala dalam hati. Begitu juga untuk menulis nama Nabi Muhammad Saw, kita tulis dengan lengkap, dengan tambahan shalallahu alaihi wasalam (SAW), atau didepannya bisa ditambahkan sayyidina atau baginda, atau sebutan penghormatan lain. Nah, baru dipenulisan berikutnya, bisa ditulisNabi Saw, Rasulullah Saw, atau Nabi atau Rasulullah saja. Tidak sopan  untuk menyebut nama Nabi, junjungan kita hanya denganMuhammad saja, meski pada awal tulisan sudah kita sebut namanya secara lengkap dengan gelarnya. Bagi pembaca, bila dituliskan namaAllah, sebaiknya mengucapkan Subhanahu wa Taala, atau Taala. Dan jika dituliskan nama Nabi atauRasulullah saja, ada baiknya mengucapakan shalallahu alaihi wasalam di dalam hati. Untuk para sahabat, berlaku begitu juga. Untuk awal tulisan, kita tulis Sayyidina Abu bakar Radiallahu anhu (RA). Untuk penulisan selanjutnya, cukup ditulis Sayyidina Abu Bakar atau Abu bakar saja. Mengapa para sahabat mendapat gelar Radiallahu ‘anhu, sebab Allah sendiri telah mengucapkan keridhaanNya kepada mereka, “Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama dari golongan Muhajirin dan Anshar dan orang yang mengikuti merekadengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha pada Allah, dan Allah menyediakanbagi mereka surga-surga yang mengalir, sunga–sungai didalamnya selamanya. Mereka kekal didalamnya. Itulah kemenangan yang besar”. (QS: At-TAubah (9): 100).

MAULANA AL-HABIB LUTFI MENYIKAPI ISYU "KIAMAT 2012"

Film “kiamat2012”, produksi hollywood, film ini menceritakan terjadinya “kiamat” di bumi pada tahun tersebut. Konon kiamat ini sudah diramalkanoleh suku-suku kuno seperti, sukuMaya yang hidup ribuan tahun yang lalu di Mexico. Buku kuno Iching juga meramalkanhal yang sama, bahkan peramal indonesia, seperti Mama Laurent, mengatakan hal yang sama.Apa yang harus kita lakukan terhadap ramalan-ramalan tersebut, mengingat ramalan mereka kononsudah sering terjadi. Al Habib Muhammad Lutfi Bin Yahya menjawab:"Kita sebagai umat Islam, mempunyai Nabi sendiri, yaitu nabiMuhammad SAW. Nabi kita sudah bersabda, kita harus beriman pada enam perkara, yaitu beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya,hari akhir atau kiamat, serta qodlo dan qodar. Mengenai yaumil akhir atau kiamat, Rasulullah tidak pernah mengatakan kapan akan terjadi, hanya disaratkan bahwa kiamat akan terjadi pada hari jum’at. Pernyataan Rasulullah ini bukan ramalan. Beliau mendapat tuntunan langsung  dari Allah Swt.sekali lagi bukan ramalan. Sekarang tinggal kita memilih, apakah kita mempercayai apa yang kita imani itu, atau tidak. Jangan sampai karena ramalan-ramalan dari yang lain, aqidah kitarusak karenanya. Jangan sampai kita termakan apalagi ternina bobokan oleh ramalan-ramalan tersebut, sehingga kita semuanya hanya sibuk bertasbih, melupakan ibadahyang lain, yaitu berusaha dan beramal untuk kehidupan dunia, sehingga umat islam Indonesia makin tertinggal. Jika para peramal itu menyatakanbahwa tahun 2012 keadaan duniatidak bisa di terawang dan gelap, saya juga bisa meramalkan, dan ramalan saya aneh, tahun 2012 bangsa indonesia akan mengalami kemajuan dan kemakmuran yang luar biasa.  Tinggal manusianya mempersiapkan diri untuk menghadapi itu kuat atau tidak. Perlu diketahui, selain Allah, semuanya adalah mahluk, yang mempunyai sifat kekekalan hanyalah Sang pencipta. Dan selain Allah pasti akan mengalami kerusakan, entah karena itu faktor unsur ketuaanya zaman ini, atau karena unsur lainnya. Mahluk adalah tempatnya segala kelemahan, semua memerlukan perlindungan yang maha kuasa, dan semuanya pun mendapatkan perlndungan dari-Nya. Mengenai bencana alam, gempa dan sebagainya, jangan kita hubung-hubungkan dengan pendapat peramal si A, B atau C. Kita kembalikan kepada ajaran tauhid kita. Rasulullah Saw. pernahbersabda  bahwa dunia ini sudah tua, tidak usah kita beragumentasi atau atau berdialog yang terlalu panjang. Untuk kelestarian bumi ini, Allah mengajarkan bagaimana akhlak kita terhadap bumi dan lingkungan alam disekitar kita. Kalau lingkungan ini tidak kita jaga, ia akan rapuh.  Contohnya sungai, ada dua sebab yang mengakibatkan banjir pada musim hujan. Pertama, kapasitas air yang berlebih. Kedua aliran air yang terganggu oleh sampah, sehingga airnya meluap. Nah, hal yang kedua ini diakibatkan oleh ulah atau perbuatan manusia. Karena itu solusinya, pertama tidak membuang sampah disungai. Kedua menjaga kebersihan sungai itu sendiri, sebab sesunguhnya airsungai itu banyak manfaatnya, selain untuk kebutuhan manusia, juga untuk kebutuhan alam disekitar kita.  Banyak yang mengambilnya untuk air minum, mandi, dunia pertanian, dan sebagainya. Kalau air sungai itu sendiri sudah kena limbah, sementara ia mengaliri dunia pertanian, apa akibatnya? Mari kita pekaya diri kita dengan mengingat dan melakukan pendekatan diri pada Allah Swt. meningkatkan keyakinan dan ketakwaan kita kepada Allah. Serta yang tak kalah penting, ikhtiar kita dalam memelihara lingkungan ini. Sehingga muncul lingkungan harmoni alam antara nmanusia dan lingkungan di sekitarnya. (Hasil Wawancara Majalah Al Kisah pada Al Habib M. Luthfi bin Yahya/ No 25/14 Des 09)

Saturday, December 4, 2010

SYECH ABDULQODIR AL-JAELANI TIDAK MAU ROSULALLAH SAW DIREMEHKAN.

Syekh Abdul Qodir Al Jaelani, Beliau ditanya apa buktinya kalau Nabi  Muhammad bisa menghidupkan orang mati. Syekh Abdul Qodir al Jaelani menjawab,  ‘Terlalu tinggi kalau Nabi saya. Bagaimana dengan Nabimu?’ Orang yang bertanya berkata, “Nabiku bisa menghidupkan orang yang telah mati.” “Caranya bagaimana?,”  lanjut Syekh Abdul Qadir. “Nabiku mengatakan, ‘Qum bi idzinillah,’hiduplah dengan seijin Allah,” jawab orang itu. “Oke carikan saya orang mati,” pinta Syekh Abdul Qadir. Syekh Abdul Qodir al Jaelani langsung meng¬hidupkan orang mati itu dengan berkata; ‘Qum Bi Idzni,’ hidup¬lah dengan seijinku. Jangankan Nabi-ku, aku saja bisa. Nabi  terlalu tinggi, kataSyekh Abdul Qodir al Jaelani. ‘Qum bi idzni”, bukan bi idznillahlagi karena  apa, untuk melemahkan orang yang meremeh¬kan Nabi, atau yang tidak mempercayai Nabi Muhammad SAW. Syekh Abdul Qadir Al Jailani tidak memakai  kata-kata ‘Bi Idznillah’, tapi ‘Qum Bi Idzni’ hakikatnya Syekh Abdul Qodir al Jaelani tetapmemohon kepada Allah SWT. Seperti juga karomah Habib Umar bin Thoha Indaramayu waktu bertandang ke Sultan Alaudin, Palembang. Dan seperti Al Habib Alwi bin Hasyim bisa menghidupkanorang mati, tentu saja atas seijin dan kuasa Allah SWT. Para ulama dan para auliya’ menolong kepercayaan kita atas kebenaran yang dibawa Al Quran.