Seharusnya menuliskan nama Rasul atau Nabi dengan gelarnya. Begitu juga dengan para sahabat nabi Muhammad Saw, yang telah mendapatkan ridha Allah Swt, sehingga mendapatkan sebutan “Radiyyallahu ‘anhum/anhuma”. Khusus untuk Nabi Muhammad Saw, perintah untuk membacakanshalawat apabila namanya disebutkan, bukan sekedar perintah manusia, tetapi perintah dari Allah SAwt. Dalam Al Quran disebutkan, “ sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikt-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kalian untuk Nabi, dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya. “ (QS:Al Ahzab: 56). Jika Allah Swt dan malaikat saja bershalawat kepada Nabi Saw, junjungan kita, kitapun harus demikian. Dalam menulis nama Allah dalam suatu tulisan, pertama kita tulis dengan lengkap, yaitu Allah subhanahu wataala (SWT) atau Allah taala saja. Selanjutnya bolehkita tulis Allah saja, tetapi denganniat dan harapan agar para pembacanya menambahkan sendiribacaan Subhanahu wa Taala (SWT) atau Taala dalam hati. Begitu juga untuk menulis nama Nabi Muhammad Saw, kita tulis dengan lengkap, dengan tambahan shalallahu alaihi wasalam (SAW), atau didepannya bisa ditambahkan sayyidina atau baginda, atau sebutan penghormatan lain. Nah, baru dipenulisan berikutnya, bisa ditulisNabi Saw, Rasulullah Saw, atau Nabi atau Rasulullah saja. Tidak sopan untuk menyebut nama Nabi, junjungan kita hanya denganMuhammad saja, meski pada awal tulisan sudah kita sebut namanya secara lengkap dengan gelarnya. Bagi pembaca, bila dituliskan namaAllah, sebaiknya mengucapkan Subhanahu wa Taala, atau Taala. Dan jika dituliskan nama Nabi atauRasulullah saja, ada baiknya mengucapakan shalallahu alaihi wasalam di dalam hati. Untuk para sahabat, berlaku begitu juga. Untuk awal tulisan, kita tulis Sayyidina Abu bakar Radiallahu anhu (RA). Untuk penulisan selanjutnya, cukup ditulis Sayyidina Abu Bakar atau Abu bakar saja. Mengapa para sahabat mendapat gelar Radiallahu ‘anhu, sebab Allah sendiri telah mengucapkan keridhaanNya kepada mereka, “Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama dari golongan Muhajirin dan Anshar dan orang yang mengikuti merekadengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha pada Allah, dan Allah menyediakanbagi mereka surga-surga yang mengalir, sunga–sungai didalamnya selamanya. Mereka kekal didalamnya. Itulah kemenangan yang besar”. (QS: At-TAubah (9): 100).
"Selamat datang Selamat Membaca"serta berkomentar&tanya jawab ; pada artikel-artikel yang telah di posting oleh segenap personil Rebbana NURUL MUSTHOFA TONDOKERTO di blog tempat brbagi info seputar islam,kounseling serta coretan kreatif para "Pecinta Sholawat Nabi" dr desa Tondokerto. Semoga kita semua mendapatkan hikmah serta hidayah atas apa yang telah kita baca di blog ini.... amiiin "YAA ROBB" ¤SHOLU ALAA NABI MUHAMMAD¤
Laman
- TENTANG NURUL MUSTHOFA
- AWAL MULA TERBENTUKNYA NURULMUSTHOFA
- SEJARAH RINGKAS KANJENG NABI MUHAMMAD SAW.
- BIOGRAPHY IMAM AL-SYAFI'I
- PROFIL MAULANA AL-HABIB LUTFI BIN YAHYA
- PROFIL AL-HABIB SYECH BIN ABDULQODIR ASSEGAF
- SILSILAH KANJENG NABI S.A.W DARI NABI IBRAHIM A.S
- SILSILAH&NAZAB SYEIKH ABDULQODIR AL-JAELANI
- Home
Sunday, December 5, 2010
ADAB DLM PENULISAN SANG PENCIPTA ALAM,ROSUL NYA&SAHABAT NABI
NURULMUSTHOFA TONDOKERTO
BIB LUTFI BIN YAHYA
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment